TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi eksportir di Ekuador ketakutan karena meningkatnya penyerangan terhadap kontainer pengiriman dan kontaminasi paketnya dengan obat-obatan. Ketidakamanan akibat kejahatan narkoba di Ekuador merugikan ekspor produk-produk negara seperti pisang dan udang.
Setidaknya 63 orang yang terkait dengan ekspor pisang, udang, dan kakao dibunuh oleh kelompok kriminal terorganisir sepanjang 2022. Sementara Corporation of Ecuadorean Exporter Associations (Cordex) menyebut, 1.500 lainnya terluka selama serangan.
Codex menambahkan, tiga sektor, ekspor terpenting Ekuador setelah minyak, juga melaporkan ancaman dan pemerasan.
"Ketidak-amanan paling mengkhawatirkan kami," kata Presiden Cordex Jose Antonio Camposano kepada wartawan di Guayaquil, kota pelabuhan di pesisir Pasifik Ekuador, Rabu, 28 Desember 2022.
"Setiap tahun, industri yang diwakili di sini menghabiskan setidaknya USD$100 juta untuk keamanan... karena negara tidak dapat memberikannya kepada kami," tambahnya.
Baca juga: Turun Dua Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1 Juta Per Gram
Camposano menambahkan eksportir udang Ekuador terpaksa menyewa penjaga bersenjata untuk mengangkut pasokan pakan setelah sedikitnya 12 serangan pinggir jalan dilaporkan terjadi pada bulan lalu. Sedangkan, eksportir pisang dan kakao menderita karena obat-obatan dimasukkan dalam pengiriman mereka tahun ini.
Presiden asosiasi eksportir kakao di Ekuador Ivan Ontaneda menyatakan, kontaminasi kontainer pengiriman dengan obat-obatan telah meningkat 400 persen tahun ini, dengan laporan datang dari pelabuhan di seluruh Ekuador.
“Kami kehilangan pasar karena pelanggan yang membeli produk di luar negeri tidak mau terlibat masalah hukum atau pidana, seperti yang terjadi dengan kontaminasi wadah dalam rantai pasok kami,” kata Ontaneda.
Pemerintah Presiden Ekuador Guillermo Lasso belum memberikan tanggapan mengenai masalah ini. Lasso, seorang mantan bankir konservatif, sebelumnya telah berjuang untuk mengatasi meningkatnya kejahatan dan kekerasan di jalan-jalan dan di penjara-penjara yang dituduhkan pemerintah kepada geng-geng perdagangan narkoba. Menurut pemerintah, pasukan keamanan Ekuador telah menyita 370 ton narkoba selama 18 bulan kepemimpinan Lasso.
REUTERS
Moskow: Dukungan AS Kepada Ukraina untuk Melemahkan Rusia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini