TEMPO.CO, Jakarta - Dukungan AS untuk Ukraina dimotivasi oleh keinginan era Perang Dingin guna melemahkan Rusia dan menjadikan Eropa sebagai bawahannya,
Hal ini dikatakan Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov kepada Newsweek pada hari Sabtu, 17 Desember 2022. Namun, dia memperkirakan akan muncul “dunia multipolar” baru.
Pentagon sebelumnya mengumumkan paket senjata baru senilai $275 juta untuk Ukraina. Antonov mengatakan bahwa Washington “tampaknya perlu terus menegaskan diri melalui persaingan dengan Rusia.”
Strategi Pertahanan Nasional terbaru Pentagon menggambarkan Rusia sebagai “ancaman akut” terhadap kepentingan AS, dan mengamanatkan bahwa militer AS melengkapi dirinya untuk “menang dalam konflik” melawan Moskow “jika pencegahan gagal.”
"Tampaknya ‘hantu’ Uni Soviet masih menghantui koridor kekuasaan di ibu kota Amerika, dan Perang Dingin belum berakhir sama sekali,” kata Antonov.
Banyak politisi AS masih berpikir dan bertindak sesuai dengan hukum periode sejarah itu. Mereka percaya bahwa pemulihan prestise internasional Rusia dengan aksesi Vladimir Putin ke kekuasaan membuat 'sakit kepala' bagi Washington, katanya.
"Dengan konflik di Ukraina, Amerika Serikat berada di posisi yang lebih baik untuk menerapkan ‘ide’ untuk melemahkan Rusia,” kata Antonov. “Jauh lebih mudah untuk mengkonsolidasikan masyarakat di Amerika Serikat dan di kubu Barat secara keseluruhan di sekitar citra musuh asing yang merusak nilai-nilai dunia demokrasi.'”
Pada saat yang sama, menurut dia, AS dapat menggunakan "Rusia untuk membenarkan pengeluaran militernya yang belum pernah terjadi sebelumnya", sekaligus "merusak hubungan yang saling menguntungkan antara Rusia dan Eropa, membuat yang terakhir bergantung sepenuhnya pada Washington."
Embargo energi yang diberlakukan sendiri oleh UE terhadap Rusia – yang telah didorong oleh AS – telah merugikan blok tersebut hampir $1 triliun. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menggambarkan penghancuran pipa gas Nord Stream Rusia-UE sebagai “peluang luar biasa” bagi UE untuk meninggalkan gas Rusia, dan AS telah turun tangan untuk menjual gasnya ke Eropa, dengan harga lebih tinggi.
“Sekilas, tampaknya orang Amerika 'menang' di mana-mana,” kata Antonov. “Namun, semuanya berbeda. Jelas bahwa kita berada di awal perjalanan yang kompleks dan panjang untuk membangun dunia multipolar,” di mana “Federasi Rusia menganjurkan agar kepentingan semua peserta diperhitungkan dalam sistem hubungan internasional di masa depan.”
RT | Nugroho Catur Pamungkas