TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara menembakkan dua rudal balistik ke laut lepas pantai timur Semenanjung Korea pada Minggu 19 Desember 2022, kata Korea Selatan dan Jepang.
Baca juga: Ketika Jepang Memperkuat Militer karena Khawatir Ancaman China dan Korea Utara
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) seperti dilansir Reuters mengatakan dua rudal jarak menengah itu terbang sekitar 500 kilometer.
Wakil Menteri Pertahanan Jepang Toshiro Ino mengatakan rudal itu tampaknya telah mendarat di luar zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang dan belum ada laporan kerusakan.
"Rudal balistik Korea Utara diluncurkan pada sudut yang curam dan mendarat di Laut Timur," kata JCS Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.
"Otoritas intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat sedang melakukan analisis menyeluruh, mempertimbangkan tren terkini terkait pengembangan rudal Korea Utara."
Peluncuran rudal Korea Utara terjadi hanya beberapa hari setelah negara itu menguji mesin berbahan bakar padat berdaya dorong tinggi. Ini menurut para ahli akan memungkinkan peluncuran rudal balistik yang lebih cepat dan lebih mobile, karena Pyongyang berusaha mengembangkan senjata strategis baru dan mempercepat program nuklir dan misilnya.
Uji coba tersebut, yang diawasi oleh pemimpin Kim Jong Un, dilakukan pada Kamis di Lapangan Peluncuran Satelit Sohae Korea Utara yang telah digunakan untuk menguji teknologi rudal, termasuk mesin roket dan kendaraan peluncuran ruang angkasa. Hal ini dilaporkan kantor berita resmi KCNA pada Jumat.
Korea Utara telah melakukan uji coba rudal dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun ini, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) yang mampu mencapai daratan AS, meskipun ada larangan dan sanksi internasional.
Pada November, Korea Utara melakukan uji coba ICBM yang menurut pejabat Jepang memiliki jangkauan yang cukup untuk mencapai daratan Amerika Serikat dan mendarat hanya 200 kilometer dari Jepang.
Jepang pada Jumat meluncurkan pembangunan militer terbesarnya sejak Perang Dunia Kedua dengan rencana senilai US$320 miliar. Negeri Sakura akan membeli rudal yang mampu menyerang China dan mempersiapkannya untuk konflik berkelanjutan.
Baca juga: Hadapi Ancaman China dan Korut, Jepang Siapkan Rp500 Triliun untuk Rudal Jarak Jauh
REUTERS