Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Wuhan Tetap Waspada, Meski Aturan Covid-19 Bakal Dilonggarkan

Reporter

image-gnews
Petugas kesehatan mengambil sampel swab dari seorang lansia untuk tes asam nukleat Covid-19 di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, 3 Agustus 2021. Kota Wuhan yang menjadi lokasi pertama ditemukannya Covid-19, kembali meluncurkan kampanye tes asam nukleat di tengah merebaknya virus Corona varian delta. Xinhua/Wu Zhizun
Petugas kesehatan mengambil sampel swab dari seorang lansia untuk tes asam nukleat Covid-19 di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, 3 Agustus 2021. Kota Wuhan yang menjadi lokasi pertama ditemukannya Covid-19, kembali meluncurkan kampanye tes asam nukleat di tengah merebaknya virus Corona varian delta. Xinhua/Wu Zhizun
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Warga kota Wuhan, Cina, menyambut pelonggaran lockdown pada minggu ini oleh pihak berwenang. Wuhan pada tiga tahun lalu, menjadi pusat penyebaran virus mematikan Covid-19, di mana ada ribuan orang meninggal karena virus ini.

Kendati aturan Covid-19 mulai dilonggarkan, namun warga Wuhan masih bersikap berhati-hati. Hanya sedikit orang yang berada di toko-toko, restoran dan kereta bawah tanah hanya terisi sebagian. Banyak warga memilih tetap waspada terhadap kemungkinan penyebaran infeksi baru.

Wuhan adalah kota metropolitan yang padat, yang menanggung beban pandemi Covid-19 pada awal 2020. Ketika itu, pihak berwenang memerintahkan agar seluruh wilayah Wuhan yang berpenduduk 11 juta jiwa, lockdown yang ketat ala militer selama lebih dari dua bulan. Itu adalah sebuah babak traumatis yang belum terlupakan oleh beberapa warga Wuhan.

"Kami tahu ini dibuka kembali, tetapi kami sendiri tidak lengah. Kami mengambil tindakan pencegahan, melindungi diri kami sendiri karena (virus) menyebar dengan cepat," kata salah satu pemilik cornershop Wuhan. 

Pekerja menyemprot tanah dengan disinfektan di pasar Baishazhou selama kunjungan tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang ditugaskan untuk menyelidiki asal-usul virus corona (COVID-19), di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, 31 Januari 2021. [REUTERS/Thomas Peter]

Baca juga: Shanghai Memperketat Pengamanan setelah Protes Antipembatasan Covid-19

Di luar klinik yang terhubung dengan rumah sakit pusat Wuhan, ada antrian lebih dari 100 orang mencari pengobatan Covid-19, yang dipimpin oleh tenaga kesehatan berpakaian APD putih. Rumah sakit pusat Wuhan bagian dari saksi nyata, di mana Li Wenliang, seorang dokter di rumah sakit itu, pertama kali mengumumkan adanya virus corona. 

Dua apotek di Wuhan menjual obat demam sehari yang lalu. Ada pula pelanggan yang meminta vitamin C atau obat batuk, namun tak membuahkan hasil karena stok habis.

"Ini belum pernah terjadi sebelumnya, bahkan awal wabah pada 2020," kata seorang apoteker di Wuhan bermarga Liu.

Otoritas kesehatan di Wuhan melaporkan ada 229 kasus Covid-19 baru pada Kamis, 8 Desember 2022, sementara otoritas kesehatan di Beijing melaporkan ada lebih dari 16 ribu kasus positif Covid-19 secara nasional pada hari yang sama.

Beijing bersikap diam di tengah keengganan beberapa sektor bisnis untuk membatalkan pembatasan Covid-19.  Kecemasan kalau virus corona kemungkinan bertahan lama, bakal menghambat pemulihan kesehatan yang cepat di Cina, yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia.

"Bagi warga Wuhan, selalu ada kecenderungan untuk panic buying, apakah itu obat-obatan, atau makanan. Dapat dikatakan itu karena kami trauma dari gelombang pertama Covid-19, dan pengalaman itu masih terngiang-ngiang," kata Li, 31 tahun, manajer yang bekerja untuk sebuah perusahaan real estate di Wuhan.

Sebelumnya pada November 2022, ketika rasa frustrasi terhadap kebijakan nol-Covid-19 meningkat, beberapa penduduk Wuhan seperti Sam Yuen, seorang guru, melakukan unjuk rasa menuntut diakhirinya penguncian, bersama ribuan orang lainnya di kota-kota di seluruh China.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Itu adalah mimpi buruk, rasanya seperti kami diperlakukan seperti binatang," kata Yuen kepada Reuters.

Dia menggambarkan bagaimana kompleks perumahan di seluruh kota telah ditutup dengan lembaran logam pada musim gugur sebagai kilas balik ke hari-hari wabah pertama.

"Sebelumnya, orang selalu mengatakan pemuda tidak akan melawan dan memperjuangkan hak mereka, tapi melawan seperti ini bagus. Itu menunjukkan kebijaksanaan dan keberanian. Ketika saya melihat orang berdiri di sana saya sangat tersentuh. Itu adalah salah satu momen terbaik dalam hidup saya. Dalam 30 tahun saya tidak pernah merasakan semangat kolektif seperti ini," ujarnya. 

Kasus Covid-19 pertama kali terjadi di Wuhan pada Desember 2019. Saat itu, orang-orang mulai jatuh sakit seperti gejala pneumonia, namun penyakitnya misterius. Kasus ini lalu dikaitkan dengan pasar ikan Huanan, di mana pihak berwenang di Wuhan dikritik karena dianggap lambat merespons dan berusaha menutupi berita infeksi virus corona tersebut.

Saat kasus Covid-19 di Wuhan melonjak, pihak berwenang bergegas membangun rumah sakit darurat di tempat-tempat olahraga dan pusat konvensi di tengah lockdown seluruh kota. Otoritas Kota Wuhan menyebutkan jumlah resmi kematian akibat Covid-19 pada April 2020 adalah 3.869 orang.

Akan tetapi, beberapa orang merasa angka sebenarnya jauh lebih tinggi. Tuduhan itu mucul di tengah laporan orang-orang yang mengantri untuk mengumpulkan abu kerabat mereka dan guci abu yang ditumpuk di rumah duka.

Di tengah trauma lonjakan wabah Covid-19, ada warga yang menyambut baik kesempatan untuk memulai yang baru

"Saya senang mendengar berita itu (aturan Covid-19 dilonggarkan). Akhirnya kita bisa, bisa melanjutkan kehidpuan," kata Chen, 32, seorang dosen di sebuah universitas. 

Reuters | Nugroho Catur Pamungkas

Baca juga: Anggota Parlemen ASEAN: KUHP Baru Indonesia adalah Kemunduran

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

12 jam lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

4 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

Besok, ratusan warga Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan akan kembali menggeruduk kantor BRIN untuk meminta hasil mediasi.


BRIN Wacanakan Alihkan Jalan ke Lingkar Baru, Warga Setu Tangerang Selatan Anggap Belum Layak

4 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
BRIN Wacanakan Alihkan Jalan ke Lingkar Baru, Warga Setu Tangerang Selatan Anggap Belum Layak

Warga Setu, Kota Tangerang Selatan menolak pengalihan akses jalan Lingkar Baru BRIN sebagai jalan pengganti. Dianggap tidak layak untuk digunakan.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

4 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

8 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

8 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

14 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

15 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

18 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.