TEMPO.CO, Jakarta - Presiden China Xi Jinping dijadwalkan tiba di Arab Saudi pada hari Kamis untuk kunjungan kenegaraan selama dua hari di tengah ketegangan antara Amerika Serikat dan kedua negara tersebut. Sumber diplomatik dan dua pejabat senior Arab Saudi mengungkapkan kunjungan Xi Jinping tersebut seperti dilansir dari CNN, Selasa, 6 Desember 2022.
Baca: Xi Jinping Minta Uni Eropa Tak Keliru Menilai China
Xi Jinping rencananya akan menghadiri konferensi tingkat tinggi atau KTT China-Arab dan konferensi China-GCC. Setidaknya 14 kepala negara Arab diharapkan menghadiri KTT China-Arab. Sumber diplomatik Arab menggambarkan perjalanan itu sebagai "tonggak sejarah" untuk hubungan Arab Saudi dan China. Sumber tersebut berbicara dengan syarat anonim karena tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Desas-desus tentang kunjungan Presiden China Xi Jinping ke negara sekutu terbesar AS di Timur Tengah itu telah beredar selama berbulan-bulan. Baik China maupun Arab Saudi belum mengkonfirmasi kunjungan tersebut.
Beijing belum membuat pengumuman resmi bahwa Xi Jinping akan mengunjungi Arab Saudi. Ketika ditanya tentang kemungkinan perjalanan selama pengarahan rutin Kementerian Luar Negeri pada hari Selasa, juru bicara Mao Ning mengatakan dia tidak memiliki informasi.
Kunjungan Xi Jinping ke Arab Saudi itu di tengah memburuknya hubungan dengan Amerika Serikat soal produksi minyak. Pada Oktober, OPEC+ yang dipimpin Arab Saudi memangkas produksi minyak sebesar dua juta barel per hari untuk menstabilkan harga. Hal ini membuat Washington marah.
Sebagai sekutu kuat selama delapan dekade, Arab Saudi merasakan kehadiran keamanan dari AS yag berkurang di negara tersebut. Di sisi lain ancaman dari Iran dan Yaman kian gencar.
Begitu pula China yang sedang berselisih dengan Amerika Serikat atas Taiwan. Presiden AS Joe Biden berjanji melindungi Taiwan jika diserang China.
Simak: Arab Saudi Merapat ke China, Xi Jinping Kunjungi Riyadh Pekan Depan
CNN