Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Taliban Pakistan Mengklaim Bom Bunuh Diri yang Tewaskan 3 Orang

Reporter

image-gnews
Tentara Pakistan berjaga di depan seorang anggota pasukan Taliban, di latar belakang, selama tur media terorganisir ke perbatasan penyeberangan Pakistan-Afghanistan, di Torkham, Pakistan. REUTERS
Tentara Pakistan berjaga di depan seorang anggota pasukan Taliban, di latar belakang, selama tur media terorganisir ke perbatasan penyeberangan Pakistan-Afghanistan, di Torkham, Pakistan. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaTaliban Pakistan— dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) dan terpisah dari Taliban di Afghanistan—mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom bunuh diri yang menewaskan tiga orang dan melukai 23 lainnya pada Rabu 30 November 2022.  Ledakan itu menargetkan sebuah truk polisi di Pakistan barat.

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Pakistan Menargetkan Polisi, 3 Tewas dan 28 Luka-luka

Dalam sebuah pernyataan, TTP mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan mengatakan akan segera membagikan rincian lebih lanjut.

Pejabat polisi senior Azhar Mehesar mengatakan bahwa ledakan itu menargetkan tim polisi yang bersiap untuk mengawal pemberi vaksin polio di kota Quetta. “Korban tewas termasuk seorang polisi, seorang wanita dan seorang anak."

Afghanistan dan Pakistan adalah satu-satunya negara di dunia di mana polio liar masih endemik.

Tim vaksinasi polio secara rutin dikawal oleh polisi di wilayah barat, dan TTP memiliki kebiasaan untuk menyergap polisi saat mereka melakukan perjalanan ke daerah terpencil yang bergolak tersebut.

Pejabat Pakistan pada Senin meluncurkan kampanye imunisasi selama seminggu yang bertujuan untuk menyuntik lebih dari 13 juta anak yang tinggal di "distrik berisiko tinggi".

Pada April, Pakistan melaporkan kasus polio pertamanya dalam 15 bulan. Sejak itu 20 kasus telah dilaporkan, menurut program End Polio Pakistan yang didanai pemerintah.

Pada Senin, TTP mengumumkan diakhirinya gencatan senjata yang goyah dengan Islamabad yang diumumkan selama musim panas. Kelompok itu memerintahkan serangan nasional untuk dilanjutkan.

TTP didirikan pada 2007 oleh jihadis Pakistan yang berjuang bersama Taliban di Afghanistan pada 1990-an, sebelum menentang dukungan Islamabad untuk intervensi Amerika di sana setelah 9/11.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk beberapa waktu mereka menguasai wilayah yang luas dari sabuk kesukuan Pakistan, memaksakan interpretasi radikal dari hukum Islam dan berpatroli di wilayah hanya 140 kilometer dari ibukota Pakistan.

Militer Pakistan turun drastis setelah 2014, ketika milisi TTP menyerbu sekolah untuk anak-anak personel militer. Serangan ini menewaskan hampir 150 orang, kebanyakan dari mereka adalah siswa.

Milisinya sebagian besar dialihkan ke negara tetangga Afghanistan, tetapi Islamabad mengklaim bahwa Taliban di Kabul sekarang memberi TTP pijakan untuk melancarkan serangan melintasi perbatasan.

Sejak Taliban kembali berkuasa di Afghanistan, Pakistan telah mengalami lonjakan serangan militan sebesar 50 persen, menurut Pak Institute for Peace Studies (PIPS).

Sebagian besar serangan ini difokuskan di provinsi barat Khyber Pakhtunkhwa dan Balochistan, yang bertetangga dengan Afghanistan.

Serangan sekolah pada 2014 sangat mengejutkan Pakistan, dan sejak itu TTP berjanji hanya akan menargetkan pasukan keamanan negara.

Baca juga: Taliban Pakistan Membunuh 6 Polisi dalam Penyergapan

ARAB NEWS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

1 jam lalu

Bayi perempuan Palestina, berhasil diselamatkan dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh yang terbunuh dalam serangan Israel bersama suaminya Shokri dan putrinya Malak, terbaring di inkubator di rumah sakit Al-Emirati di Rafah di Jalur Gaza selatan 21 April 2024. Bayi tersebut ditempatkan di inkubator di rumah sakit Rafah bersama bayi lainnya. REUTERS/Mohammed Salem
Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.


Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

4 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu


Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

4 hari lalu

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil


Dua Helikopter AL Jepang Bertabrakan, Satu Tewas dan 7 Lainnya Hilang

5 hari lalu

Kapal Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF) melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di lokasi di mana dua helikopter JMSDF jatuh ke laut selama latihan di dekat Torishima di kelompok pulau terpencil Izu, di lepas pantai selatan Jepang tengah, April  21 Agustus 2024, dalam foto ini dirilis oleh Kyodo.  Kredit wajib Kyodo/melalui REUTERS
Dua Helikopter AL Jepang Bertabrakan, Satu Tewas dan 7 Lainnya Hilang

Satu orang tewas dan tujuh orang hilang setelah dua helikopter Angkatan Laut Jepang bertabrakan sebelum jatuh ke Samudera Pasifik


Banjir di Dubai, Dipicu Curah Hujan Terderas di UEA dalam 75 Tahun Terakhir

9 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
Banjir di Dubai, Dipicu Curah Hujan Terderas di UEA dalam 75 Tahun Terakhir

Banjir besar di Dubai dipicu hujan terderas dalam 75 tahun terakhir di Uni Emirat Arab.


PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

10 hari lalu

Kepala IAEA, Rafael Grossi. Reuters
PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan pada Senin khawatir mengenai kemungkinan Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran.


10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

10 hari lalu

Polisi berjalan melewati orang-orang yang mengantri untuk memberikan suara mereka di luar tempat pemungutan suara saat pemilihan umum, di Peshawar, Pakistan, 8 Februari 2024. REUTERS/Fayaz Aziz
10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

11 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

14 hari lalu

Sekretaris Pers Gedung Putih AS Karine Jean-Pierre mengadakan jumpa pers harian di Gedung Putih di Washington, AS 24 Juli 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

Gedung Putih memperingatkan Iran untuk tidak menggunakan serangan Israel ke konsulat Iran di Suriah sebagai pembenaran ntuk eskalasi regional


Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

14 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. ANTARA
Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

KJRI Hong Kong mengonfirmasi adanya dua WNI yang meninggal dunia akibat kebakaran gedung apartemen di Distrik Kowloon, Hong Kong