TEMPO.CO, Jakarta - Bom bunuh diri dilaporkan telah terjadi di kota Quetta, wilayah barat daya Pakistan, pada Rabu, 30 November 2022. Kepolisian mengkonfirmasi ledakan bom bunuh diri itu menewaskan tiga orang dan melukai 28 lainnya.
Dalam pesan singkat kepada Reuters, ledakan itu diklaim dilakukan oleh kelompok militan Taliban yang bercokol di Pakistan atau Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP). Serangan bom bunuh diri itu terjadi, persis setelah kelompok TTP mengakhiri gencatan senjata dengan Pemerintah Pakistan pekan ini.
"Ledakan bom yang menargetkan patroli polisi melukai lebih dari 30 orang, termasuk 15 anggota polisi," kata Abdul Haq, anggota kepolisian Pakistan.
Baca juga: Imran Khan Minta Presiden Pakistan Menyelidiki Militer
Yang menjadi korban tewas dalam serangan bom bunuh diri ini adalah satu anggota polisi, seorang perempuan dan satu anak. Perkembangan jumlah korban dalam kasus ini akan terus diperbaharui.
Kepolisian menambahkan, patroli polisi sedang menjaga tim imunisasi vaksin polio saat ledakan bom bunuh diri itu terjadi. Situs Al Jazeera berdasarkan keterangan polisi menyebut di antara 20 korban adalah aparat Kepolisian.
Kelompok radikal di Pakistan sering mengincar tim imunisasi vaksin polio, dengan kecurigaan bahwa upaya imunisasi adalah alat Barat untuk memata-matai mereka. Quetta, Ibu Kota Provinsi Balochistan di Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan dan Iran, telah menjadi tempat bercokolnya para militan garis keras dan beroperasinya kelompok separatis.
Menteri Koordinator di Negara Bagian Balochistan, Abdul Quddus Bizenjo, mengutuk serangan bom bunuh diri itu. Dia pun berjanji melawan tindakan pengecut tersebut.
"Semua yang terlibat dalam insiden ini dan fasilitatornya akan dibawa ke pengadilan," katanya seperti dilansir Al Jazeera.
REUTERS | AL JAZEERA
Baca juga: Serangan Bom Bunuh Diri di Pusat Pendidikan Afghanistan, 19 Tewas
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.