Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Ini 47 Tahun Suriname, Tak Jauh dari Brasil Mengapa Terasa Dekat Indonesia?

image-gnews
Kedatangan imigran Jawa di Paramaribo, 1925. Kedatangan tersebut terus berlanjut, dikarenakan kebutuhan yang terus meningkat atas buruh kontrak di ladang-ladang Suriname. hetverhaalvangroningen.nl
Kedatangan imigran Jawa di Paramaribo, 1925. Kedatangan tersebut terus berlanjut, dikarenakan kebutuhan yang terus meningkat atas buruh kontrak di ladang-ladang Suriname. hetverhaalvangroningen.nl
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 25 November adalah hari kemerdekaan Suriname. Bangsa itu merdeka dari Belanda pada 1975 atau 47 tahun lalu. Negara yang terletak di Amerika Selatan, berbatasan dengan Brasil, Guyana, dan Guiana Prancis ini punya hubungan erat dengan Indonesia. Mengapa?

Kedekatan Indonesia dengan Suriname tidak terlepas dari sejarah yang pernah terjadi di masa lalu. Saat Belanda menjajah kedua bangsa ini, pemerintah kolonial mengirimkan ribuan tenaga kerja asal Pulau Jawa ke Suriname. Itu terjadi antara kurun 1890 hingga 1939. Sekitar hampir 33 ribu orang Jawa dikirim ke tanah antah berantah ini. Seribuan orang kembali ke tanah air pada 1950, tetapi banyak yang menetap.

Orang-orang Jawa yang menetap ini terus berkembang dan berketurunan di Suriname. Kini total masyarakat Jawa di sana mencapai 14,6 persen. Meskipun telah meninggalkan tanah air ratusan tahun, mereka masih menggunakan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Lagu-lagu berbahasa Jawa ciptaan orang Indonesia seperti Dedi Kempot laku keras di sana. Bahkan saking populernya, Godfather of Broken Heart, julukan Didi, sempat berapa mengadakannya konser negara Suriname.

Baca: Sejarah Dunia Hari Ini: Tahun 1975 Suriname Merdeka dari Belanda

Orang Jawa di Suriname

Suku Jawa memang sudah berada di Suriname sejak akhir abad ke-19. Tujuan pengiriman orang Jawa ini adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sejumlah perkebunan di sana. Wilayah ini kekurangan tenaga kerja setelah sistem perbudakan dihapuskan pada 11 Juli 1863. Akibatnya banyak perkebunan tak terurus dan terlantar di Suriname. Perekonomian daerah ini yang sebelumnya bergantung dari hasil pertanian menjadi anjlok.

Sementara itu, menurut Yusuf Ismaildi dari Universitas Leiden di Belanda, dalam disertasinya pada 1949 mengungkapkan, alasan pengiriman tenaga kerja ke Suriname itu bukan karena kepadatan penduduknya. Menurutnya, sebabnya adalah terjadi kemelaratan yang sangat yang dialami oleh rakyat saat itu. Sementara di sisi lain, Suriname memang butuh pekerja. Inilah alasan mengapa lebih banyak orang Jawa dari Jawa Timur dan Jawa Tengah yang dikirimkan ke sana. Sebab saat itu perekonomian masyarakat Jawa Barat masih lebih baik.

Gelombang pertama pengiriman tenaga kerja diberangkatkan dari Batavia, kini Jakarta, pada 21 Mei 1890. Mereka dibawa menggunakan kapal SS Koningin Emma. Kapal tiba di Suriname pada 9 Agustus 1890 setelah sebelumnya singgah di Belanda. Tanggal ini kemudian diperingati sebagai hari yang sangat bersejarah bagi masyarakat Jawa Suriname. Tenaga kerja gelombang pertama ini sebanyak 94 orang. Terdiri dari 61 orang pria, 31 orang wanita dan 2 orang anak. Mereka ditempatkan di perkebunan tebu dan pabrik gula Marienburg.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tenaga kerja berikut dikirim dan tiba pada 16 Juni 1895. Keberangkatan gelombang kedua ini membawa 582 orang, dengan kapal SS Voorwaarts. Karena muatan kapal kedua ini melebihi kapasitas, kapal tak memenuhi syarat sebagai kapal angkut personil. Karenanya setibanya kapal pelabuhan Paramaribo, Suriname, 64 orang penumpang meninggal dunia dan 85 orang harus dirawat di rumah sakit. Mirisnya, tragedi ini tak mendapatkan respons dari pemerintah Belanda. Meskipun begitu, pengiriman tenaga kerja ini berjalan terus sepanjang tahun. Pengiriman terakhir sebanyak 990 orang tiba di Suriname pada 13 Desember 1939.

Menjelang kemerdekaan Suriname pada 1975, terjadi eksodus secara besar-besaran. Ini adalah upaya meninggalkan negara atau wilayah karena alasan tertentu. Sekitar 150 ribu penduduk Suriname termasuk orang Indonesia pindah ke Belanda. Hal ini disebabkan adanya penindasan politis yang dilakukan oleh golongan Creole. Selain itu juga disebabkan adanya ketegangan hubungan antar etnis sejak kampanye pemilihan umum pada 1973. Hal ini pula yang menyebabkan sejak 1975 sampai sekarang, lebih dari 25 ribu orang Indonesia suku Jawa asal Suriname menetap di Belanda, Guyana Prancis dan di daerah lain, di sekitar Suriname.

Sejak Suriname merdeka pada 25 November 1975, muncul beberapa partai politik yang berbau Indonesia. Antara lain Pendawa Lima, dan Pertjajah Luhur. Partai-partai ini telah berhasil melahirkan pemimpin orang-orang Indonesia generasi kedua yaitu Willy Soemita, Paul Salam Soemohardjo dan lainnya. Pada awal 2000an, juga muncul beberapa pemimpin muda lainnya berdarah Indonesia. Sehingga jumlah orang-orang Indonesia yang pernah menjadi anggota parlemen tercatat sebanyak 68 orang dan yang pernah menteri sebanyak 30 orang.

HENDRIK KHOIRUL MUHID 

Baca juga: Jejak Orang Jawa di Suriname, Negara Eks Kolonial Belanda

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 jam lalu

Jet tempur Sukhoi Su-35 melaju di sepanjang lapangan terbang selama forum teknis militer internasional
Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih


Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

2 jam lalu

Sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 dihadiri 8 hakim, gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024.  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

1 hari lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.


Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

1 hari lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi (ke-3 dari kanan) mengadakan pertemuan dengan Presiden Dewan Air Dunia Loic Fauchon di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta, Senin (25 Maret 2024). Pertemuan tersebut membahas kesiapan pemerintah Indonesia menjadi tuan rumah World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024. (ANTARA/Livia Kristianti)
Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

World Water Forum ke-10 merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk mendorong terciptanya solusi konkret untuk mengatasi persoalan air


Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

2 hari lalu

Ilustrasi orang menggunakan smartphone atau handphone. Freepik
Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.


Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

2 hari lalu

Mantan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (tengah) menyapa warga saat acara perpisahan akhir masa jabatan di Kantor Gubernur Sumatera Utara, Medan, Selasa 5 September 2023. Acara serah terima jabatan dan perpisahan Gubernur Sumut tersebut dihadiri sejumlah anggota DPRD, simpatisan dan ribuan warga dari berbagai komunitas sebagai bentuk ucapan terimakasih atas pengabdian selama periode 2018-2023. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

2 hari lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

3 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Mathilda Khoo
Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.


Indonesia Akan Menyampaikan Second NDC Perjanjian Paris pada Agustus 2024

4 hari lalu

Lobi kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (sebelumnya Kementerian Kehutanan), Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Indonesia Akan Menyampaikan Second NDC Perjanjian Paris pada Agustus 2024

Sebagai bagian dari komitmen Perjanjian Paris, Indonesia akan menyampaikan second NDC pada Agustus 2024.


Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

4 hari lalu

Seremoni program Kemitraan Australia-Indonesia untuk Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur, yang akan menggabungkan modal pemerintah dan swasta untuk mempercepat investasi, 19 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK