TEMPO Interaktif, Washington: Amerika Serikat hari Jumat mengatakan kecewa dan terkejut atas keputusan Spanyol untuk menarik tentaranya dari pasukan NATO di Kosovo. Amerika berharap sekutunya bertindak sebagai satu kesatuan.
"Kami sangat kecewa dengan keputusan yang diambil oleh Spanyol," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Robert Wood.
"Jika anda ingat, pada tahun 1999 sekutu NATO menyepakati prinsip 'masuk bersama-sama, keluar bersama-sama'. Jadi kami terkejut oleh keputusan ini. Kami diberitahu hanya bebebara saat sebelum diumumkan ke publik," kata Wood dalam keterangan pers.
Menteri Pertahanan Spanyol Carme Chacon hari Kamis mengatakan 630 tentara Spanyol yang tergabung dalam pasukan KFOR akan meninggalkan wilayah itu secara bertahap hingga Agustus dengan berkoordinasi dengan sekutunya. Ia mengatakan: "Ini saatnya untuk pulang."
Perdana Menteri Spanyol Jose Luis Rodriguez Zapatero hari Jumat menegaskan dia menarik pasukan Spanyol dari Kosovo karena keamanan telah meningkat dan peran Madrid tidak ada artinya karena dia tidak mengakui wilayah itu.
"Setahun lalu, Kosovo secara sepihak menyatakan kemerdekaan, dan sebagaimana diketahui, Spanyol tidak mengakuinya," katanya kepada wartawan di pertemuan puncak Uni Eropa di Brussels.
"Untuk alasan ini, peran kami dalam skenario ini kehilangan arti, khususnya setelah stabilitas di wilayah itu meningkat," ujarnya.
Setelah itu, kantor perdana menteri di Madrid meminta pengertian dari Amerika. "Kami menghormati posisi negara-negara lain, tetapi pada saat yang sama kami minta mereka menghormati posisi kami," kata seorang sumber di kantor Zapatero.
Di Washington, juru bicara Departemen Pertahanan Geoff Morrell kepada AFP mengatakan "keputusan pemerintah Spanyol terkait pasukannya di Kosovo tidak mempengaruhi pasukan kami di sana."
Menteri Pertahanan Amerika Robert Gates pada Oktober lalu mengatakan pasukan Amerika akan tinggal di Kosovo setidaknya hingga akhir 2009.
AFP | ERWIN