Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Presiden Serbia: Tak Akan Akui Kemerdekaan Kosovo, meski Diganjar Nobel Perdamaian

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Orang-orang berjalan di sepanjang jalan, saat bendera Serbia dikibarkan, di Zubin Potok, Kosovo, 31 Mei 2023. REUTERS/Ognen Teofilovski
Orang-orang berjalan di sepanjang jalan, saat bendera Serbia dikibarkan, di Zubin Potok, Kosovo, 31 Mei 2023. REUTERS/Ognen Teofilovski
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan bahwa menghargai aspirasi warga Serbia lebih penting daripada mengakui kemerdekaan negara tetangga Kosovo.

"Jika saya mengakui Kosovo, saya pasti langsung mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian, tapi mengapa saya memerlukannya dalam hidup saya? Saya lebih memerlukan rasa hormat dari warga saya," kata Vucic kepada Pink TV saat menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.

Kosovo menyatakan kemerdekaan dari Serbia pada 2008 dan diakui sebagian besar negara anggota PBB, termasuk AS, Inggris, Prancis, Jerman dan Turki. Namun, Serbia hingga kini masih menganggap Kosovo sebagai bagian dari wilayah mereka.

Sebagian besar populasi Kosovo adalah keturunan Albania dan hanya sedikit persentase etnis Serbia yang kebanyakan berdiam di sepanjang perbatasan dengan Serbia.

Mengomentari kritik terhadap Serbia yang dilontarkan oleh anggota parlemen Eropa, Vucic menyatakan bahwa dirinya dan Serbia sering menjadi sasaran karena kebijakannya menolak menerapkan sanksi kepada Rusia.

"Jika saya menerapkan sanksi kepada Rusia, saya bisa dinyatakan sebagai raja dan kaisar demokrasi," katanya.

Serbia yang sedang berusaha untuk menjadi anggota Uni Eropa, sering menjadi sasaran kritik karena mengembangkan hubungan dekat dengan Rusia dan Cina.

Pada Oktober 2023, Cina menandatangani perjanjian dagang dengan Serbia, menandai kesepakatan pertama Beijing dengan negara Eropa Tengah dan Timur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah Serbia juga menghadapi tekanan dari Uni Eropa dan AS agar segera mengakui kemerdekaan Kosovo dan menerapkan sanksi kepada Rusia.

Vucic menegaskan bahwa Serbia akan terus berinvestasi pada angkatan bersenjatanya dan mengembangkan industri dalam negeri, dan menggarisbawahi bahwa kawasan tersebut sedang mengalami tren peningkatan militer.

“Setiap orang mempersenjatai diri mereka sendiri, semua orang memperkuat industri militer mereka. Saya tidak melihat adanya bahaya bagi kita terhadap pengembangan senjata Kroasia, mereka juga memiliki hak untuk mempersenjatai diri mereka sendiri," ujarnya.

“Namun, kami juga telah banyak berinvestasi dan akan terus berinvestasi di bidang militer, sehingga kami dapat bertahan dan kami sangat menantikan pertumbuhan industri dalam negeri kami,” kata Vucic.

Pemerintah Serbia baru-baru ini mengumumkan rencana untuk menerapkan kembali wajib militer, yang sempat ditangguhkan pada 2011.

ANADOLU

Pilihan Editor Ratusan Tentara Myanmar Masuk Wilayah India untuk Selamatkan Diri

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Muhammad Yunus Dilantik sebagai Pemimpin Pemerintahan Sementara Bangladesh

34 hari lalu

Peraih Nobel Muhammad Yunus, yang direkomendasikan oleh para pemimpin mahasiswa Bangladesh sebagai kepala pemerintahan sementara di Bangladesh, melambaikan tangan di bandara Paris Charles de Gaulle di Roissy-en-France, Prancis, pada 7 Agustus 2024. Reuters
Muhammad Yunus Dilantik sebagai Pemimpin Pemerintahan Sementara Bangladesh

Peraih Nobel Perdamaian dan ekonom Muhammad Yunus diambil sumpahnya sebagai kepala pemerintahan sementara Bangladesh pada Kamis malam.


Pemenang Nobel Muhammad Yunus Kembali ke Bangladesh, Siap Pimpin Pemerintahan Sementara

34 hari lalu

Peraih Nobel Muhammad Yunus, yang direkomendasikan oleh para pemimpin mahasiswa Bangladesh sebagai kepala pemerintahan sementara di Bangladesh, melambaikan tangan di bandara Paris Charles de Gaulle di Roissy-en-France, Prancis, pada 7 Agustus 2024. Reuters
Pemenang Nobel Muhammad Yunus Kembali ke Bangladesh, Siap Pimpin Pemerintahan Sementara

Muhammad Yunus kembali ke Bangladesh pada Kamis 8 Agustus 2024 untuk memimpin pemerintahan sementara.


PM Bangladesh Sementara Muhammad Yunus Pernah Dipenjara 6 Bulan, Apa Kasusnya?

34 hari lalu

Pemenang Nobel Perdamaian dan pendiri Bank Grameen Muhammad Yunus. ANTARA/AFP/Kazuhiro NOGI
PM Bangladesh Sementara Muhammad Yunus Pernah Dipenjara 6 Bulan, Apa Kasusnya?

Usai Sheikh Hasina kabur ke luar negeri, penerima Nobel Perdamaian Muhammad Yunus jadi PM Bangladesh sementara. Ia pernah dipenjara 6 bulan.


Profil Grameen Bank Milik Muhammad Yunus yang Menjadi PM Bangladesh Sementara

35 hari lalu

Pemenang Nobel Perdamaian dan pendiri Bank Grameen Muhammad Yunus. ANTARA/AFP/Kazuhiro NOGI
Profil Grameen Bank Milik Muhammad Yunus yang Menjadi PM Bangladesh Sementara

Muhammad Yunus menjadi PM Bangladesh sementara. Peraih Hadiah Nobel Perdamaian 2006 in mendirikan Grameen Bank. Apakah itu?


Muhammad Yunus Jadi PM Bangladesh Sementara Gantikan Sheikh Hasina yang Kabur

35 hari lalu

Prof. Muhammad Yunus penerima Penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 2006A. ANTARA/Noveradika
Muhammad Yunus Jadi PM Bangladesh Sementara Gantikan Sheikh Hasina yang Kabur

Penerima Nobel dan pendiri Grameen Bank Muhammad Yunus menjadi PM Bangladesh sementara gantikan Sheikh Hasina.


Muhammad Yunus, Sosok yang Diinginkan Mahasiswa Pemrotes untuk Jadi PM Bangladesh

36 hari lalu

Pemenang Nobel Perdamaian dan pendiri Bank Grameen Muhammad Yunus. ANTARA/AFP/Kazuhiro NOGI
Muhammad Yunus, Sosok yang Diinginkan Mahasiswa Pemrotes untuk Jadi PM Bangladesh

Peraih Nobel Muhammad Yunus disebut para pemrotes untuk mengepalai pemerintahan sementara Bangladesh.


AC Milan Merekrut Strahinja Pavlovic, Simak Profil Pesepak Bola Serbia Ini

38 hari lalu

Pemain Brazil Lucas Paqueta berduel dengan pemain Serbia Strahinja Pavlovic pada laga Grup G antara Brazil vs Serbia di Stadion Lusail, Lusail, Qatar, 24 November 2022. REUTERS/Kai Pfaffenbach
AC Milan Merekrut Strahinja Pavlovic, Simak Profil Pesepak Bola Serbia Ini

AC Milan mengumumkan transfer Pavlovic pada Kamis, 1 Agustus 2024


Peraih Nobel Perdamaian Ales Bialiatski Tak Masuk Daftar Pertukaran Tahanan

38 hari lalu

Aktivis hak asasi manusia Ales Bialiatski, pendiri organisasi Viasna (Belarus), menerima 2020 Right Livelihood Award pada upacara penghargaan digital di Stockholm, Swedia 3 Desember 2020. Anders Wiklund/Kantor Berita TT/via REUTERS
Peraih Nobel Perdamaian Ales Bialiatski Tak Masuk Daftar Pertukaran Tahanan

Para pendukung peraih nobel perdamaian Ales Bialiatski kecewa karena dia tidak masuk dalam daftar pertukaran tahanan antara timur dan barat.


Muslim Bosnia Peringati Genosida Srebrenica

11 Juli 2024

Orang-orang yang selamat dari pembantaian Srebrenica Bosnia tahun 1995 berdoa bagi keluarga mereka, di pemakaman memorial di Potocari pada bulan Juli 2016 [www.rte.ie]
Muslim Bosnia Peringati Genosida Srebrenica

Para pelayat mulai berkumpul di Srebrenica pada Kamis 11 Juli 2024 untuk mengenang pembantaian Muslim Bosnia pada 1995.


Top 3 Dunia: Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Teroris hingga Penyerang Kedutaan Israel Tewas

1 Juli 2024

Seseorang tergeletak di tanah, saat petugas polisi menjaga area tersebut setelah serangan, dekat kedutaan Israel di Beograd, Serbia, 29 Juni 2024. REUTERS/Zorana Jevtic
Top 3 Dunia: Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Teroris hingga Penyerang Kedutaan Israel Tewas

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 30 Juni 2024 diawali oleh kabar Liga Arab mengeluarkan kelompok Hizbullah Lebanon dari daftar organisasi teroris.