TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah siswa sekolah di beberapa distrik Beijing kembali belajar daring dari rumah pada Senin, 21 November 2022. Sekolah kembali di tutup di sejumlah wilayah setelah kasus Covid-19 terus naik.
Baca: Cina Laporkan Kematian Covid-19 Pertama dalam 6 Bulan, Pria Berusia 87 Tahun
China sedang berjuang melawan meledaknya kasus Covid-19 yang merambat dari Zhengzhou di provinsi Henan tengah hingga Chongqing di barat daya. Pada hari Minggu, 20 November 2022, terdapat 26.824 kasus lokal baru, mendekati puncak April.
Dua kasus kematian juga tercatat akibat Covid-19 pada Sabtu, yang pertama sejak akhir Mei. Guangzhou, kota selatan berpenduduk hampir 19 juta orang, menutup distrik Baiyun yang paling padat penduduknya selama lima hari. Kota itu juga menangguhkan layanan makan malam dan menutup klub malam serta teater di Tianhe, rumah bagi kawasan bisnis utama kota.
Pasar saham Asia dan harga minyak tergelincir pada hari Senin karena investor resah tentang kejatuhan ekonomi China akibat Covid-19. Beberapa kota di China mulai menghentikan pengujian rutin Covid-19 di komunitas pada pekan lalu. Kota utara Shijiazhuang, dipekrirakan akan merelaksasi kebijakan namun memicu kekhawatiran sebagian warga setempat.
Spekulasi itu tak terbukti. Pada Minggu malam, Shijiazhuang mengumumkan akan melakukan pengujian massal di enam dari delapan distriknya selama lima hari ke depan setelah kasus lokal harian baru mencapai 641. Shijiazhuang juga mendorong penduduk untuk berbelanja online dan memerintahkan beberapa sekolah menangguhkan pengajaran tatap muka.
Ibu kota Beijing melaporkan 962 infeksi baru, naik dari 621 sehari sebelumnya. Distrik Chaoyang yang luas, rumah bagi 3,5 juta orang, mendesak warga untuk tinggal di rumah. Murid-murid kembali bersekolah online. Beberapa sekolah di Haidian, Dongcheng dan Xicheng juga menghentikan pengajaran tatap muka.
Simak: Sakit Tenggorokan, Gejala Covid-19 pada yang Sudah Divaksin
REUTERS