TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa penuntut Bulgaria telah mendakwa lima orang karena mendukung aksi terorisme dalam ledakan bom di Istanbul, Turki, yang menewaskan enam orang pada 13 November lalu.
Baca: Mengantisipasi Serangan Udara, Jerman Tawarkan Sistem Rudal Patriot ke Polandia
Kepala kejaksaan Bulgaria, Ivan Geshev, mengatakan polisi khusus Bulgaria menahan tiga laki-laki asal Moldova serta seorang laki-laki dan perempuan keturunan Kurdi Suriah pada pekan lalu setelah penyelidikan dan kerja sama dengan jaksa di Turki.
"Lima orang telah didakwa. Tuduhan itu terbagi dalam dua kelompok, untuk mendukung aksi terorisme di negara lain, yaitu serangan di Istanbul, dan untuk perdagangan manusia," kata Geshev seperti dikutip kantor berita Reuters, Ahad, 20 November 2022.
Geshev menambahkan bahwa mereka terutama terlibat dalam perdagangan manusia melalui Turki dan penyelundupan.
Dalam sidang tertutup pada Sabtu malam lalu, pengadilan Bulgaria memutuskan bahwa keempat laki-laki tersebut dapat ditahan dalam penahanan pra-sidang atas tuduhan perdagangan manusia. Tidak cukup bukti untuk menahan mereka di balik jeruji besi atas tuduhan mendukung kegiatan terorisme.
Jaksa tidak meminta pengadilan untuk menahan perempuan tersebut karena kondisi kesehatannya.
Di Chisinau, ibu kota Moldova, Kementerian Luar Negeri mengonfirmasi tiga warga negaranya telah ditahan di Bulgaria.
"Negara kami mengutuk keras setiap tindakan teroris, termasuk yang terjadi di Istanbul," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Daniel Voda.
Menurut Geshev, jaksa Turki telah meminta beberapa tersangka kaki tangan pengeboman itu untuk diekstradisi.
Pada Jumat lalu, pengadilan Turki memerintahkan penahanan pra-sidang terhadap 17 orang yang diduga terlibat dalam ledakan tersebut, termasuk tersangka pengebom, yang diidentifikasi oleh polisi sebagai warga negara Suriah, Ahlam Albashir.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan yang juga melukai lebih dari 80 orang itu. Ledakan terjadi di Istiklal Avenue, jalur pejalan kaki yang sibuk dan bersejarah di Istanbul.
Pemerintah Turki dengan cepat menyalahkan gerilyawan Kurdi atas ledakan bom di Istanbul, Turki, itu dan polisi mengatakan tersangka pengebom itu dilatih oleh gerilyawan Kurdi di Suriah.
Baca: Garda Revolusi Iran Tembaki Demonstran di Wilayah Kurdi, 4 Orang Tewas
REUTERS