TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengatakan kepada beberapa media pada Ahad, 20 November 2022, bahwa pihaknya telah menawarkan sistem pertahanan rudal Patriot kepada Polandia.
Baca: PBB Kecam Serangan ke PLTN Zaporizhzhia, Rusia dan Ukraina Saling Tuding
Sistem pertahanan udara itu untuk membantu Warsawa mengamankan wilayah udaranya setelah sebuah rudal nyasar jatuh di Polandia pada pekan lalu.
Pemerintah Jerman menyatakan akan menawarkan tetangganya itu bantuan lebih lanjut dalam pengawasan udara dengan Eurofighters Jerman setelah insiden tersebut. Jatuhnya rudal di wilayah Polandia sempat menimbulkan kekhawatiran perang di Ukraina dapat meluas melintasi perbatasan.
“Kami telah menawarkan dukungan kepada Polandia dalam mengamankan wilayah udara, dengan Eurofighters kami dan dengan sistem pertahanan udara Patriot,” kata Lambrecht kepada harian Rheinische Post dan General Anzeiger.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan rudal yang menghantam Polandia pekan lalu, yang menewaskan dua penduduk, tampaknya ditembakkan oleh pertahanan udara Ukraina daripada serangan Rusia.
Sistem pertahanan udara berbasis darat seperti Patriot Raytheon dibangun untuk mencegat rudal yang masuk.
NATO telah bergerak untuk memperkuat pertahanan udara di Eropa timur sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari lalu. Lebih dari selusin sekutu NATO yang dipimpin oleh Jerman pada Oktober lalu memulai inisiatif bersama mendapatkan sistem pertahanan udara untuk beberapa lapisan ancaman, termasuk Patriot.
Jerman memiliki 36 unit Patriot ketika menjadi negara garis depan NATO selama Perang Dingin. Pasukan Jerman saat ini memiliki 12 unit Patriot, dua di antaranya dikerahkan ke Slovakia.
Baca: Garda Revolusi Iran Tembaki Demonstran di Wilayah Kurdi, 4 Orang Tewas
REUTERS