Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

COP27: Bank Dunia Siap Danai Negara Miskin Untuk Atasi Perubahan Iklim

Reporter

image-gnews
Bank Dunia. worldbank.org
Bank Dunia. worldbank.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Bank Dunia siap meningkatkan pendanaan untuk mengatasi perubahan iklim di negara-negara termiskin di dunia. Namun, lembaga itu membutuhkan dana segar dari negara-negara donor kaya untuk melakukannya, kata direktur pelaksana operasi Bank Dunia kepada Reuters Jumat 11 November 2022 di sela-sela COP27.

Baca juga: COP27: Afrika Minta Diizinkan Teruskan Energi Fosil, Invasi Rusia ke Ukraina Jadi Sebab 

Axel van Trotsenburg mengatakan hal ini di sela-sela konferensi tingkat tinggi iklim PBB, COP27, di Sharm el-Sheikh, Mesir.  Kritik telah tumbuh terhadap upaya bank untuk memobilisasi dukungan yang cukup bagi negara-negara berkembang untuk beralih ke energi bersih.

"Tidak ada uang untuk pergi ke Afrika sub-Sahara. Saya menantang semua pihak untuk melakukan sebaliknya: kirim uang lebih banyak ke sana," kata van Trotsenburg.

Pemberi pinjaman multilateral terbesar di dunia itu dapat memberikan kontribusi yang menentukan untuk lebih meningkatkan pendanaan iklim. Namun, ini tergantung pada dukungan tambahan dari negara-negara anggota kaya, di antaranya Amerika Serikat, Inggris dan Jerman.

"Itu akan membebani keanggotaan karena tanpa sumber daya keuangan, Anda tidak dapat membuat perbedaan," katanya.

"Orang-orang ingin komunitas internasional, termasuk MDB (bank pembangunan multilateral), terlibat lebih banyak. Kami setuju. Jadi tantangan saya kepada mereka adalah: tentukan target, dan berapa banyak yang ingin Anda berikan?"

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Grup Bank Dunia menyediakan US$31,7 miliar dalam pendanaan iklim kepada negara-negara pada tahun fiskal 2022, jumlah tertinggi hingga saat ini. Meski demikian, bank menghadapi pengawasan yang semakin ketat atas catatannya tentang perubahan iklim. Termasuk kurangnya garis waktu untuk menghentikan pembiayaan bahan bakar fosil dan tidak memanfaatkan modal swasta yang cukup untuk setiap dana pembangunan.

Kritik meningkat pada September lalu ketika Presiden Bank Dunia David Malpass menolak untuk mengatakan di sebuah acara yang diselenggarakan oleh New York Times jika dia menerima konsensus ilmiah tentang perubahan iklim. Dia kemudian mengklarifikasi pernyataannya dan mengatakan jelas bahwa emisi gas rumah kaca menyebabkan perubahan iklim.

Pernyataan Malpass memicu seruan lebih lanjut untuk perombakan yang lebih luas dari sistem keuangan internasional pasca-Perang Dunia II. Ini untuk memberikan lebih banyak uang tunai bagi negara-negara berkembang untuk berinvestasi dalam pengurangan emisi, tanpa dibebani dengan lebih banyak pinjaman berbunga tinggi.

Bank Dunia menggunakan uang tunai dari negara-negara kaya untuk menawarkan pinjaman dan hibah kepada negara-negara miskin - rute utama untuk pendanaan iklim ke negara berkembang.

Baca juga: COP27: Sumbang Emisi Terbesar, Pertanian Tak Punya Road Map Ekonomi Berkelanjutan

REUTERS (Nugroho Catur Pamungkas)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

19 jam lalu

Sisifus. Ilustrasi TEMPO/Imam Yunianto
Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.


Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

4 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat thermometer pengukur suhu udara di Taman Alat Cuaca BMKG Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023. BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal musim hujan terjadi pada awal November 2023. Tempo/Tony Hartawan
Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG


Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.


Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

6 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.


Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

7 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.


Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

8 hari lalu

UNDP, WHO dan Kemenkes kolaborasi proyek yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) untuk waspadai dampak Perubahan Iklim di bidang Kesehatan/Tempo- Mitra Tarigan
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.


Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

9 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat, Ahad, 21 April 2024. Sumber: Instagram @smindrawati
Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.


10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

11 hari lalu

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika. Foto: Canva
10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

15 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

15 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat, Ahad, 21 April 2024. Sumber: Instagram @smindrawati
Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?