Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

COP27: Sumbang Emisi Terbesar, Pertanian Tak Punya Road Map Ekonomi Berkelanjutan

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Seorang warga mengambil air dari sumur di depan gundukan pasir di Faux Cap, wilayah Androy, Madagaskar, 13 Februari 2022. Kekeringan diperparah dengan penggundulan hutan dengan cara membakar atau menebang hutan untuk membuka lahan pertanian. REUTERS/Alkis Konstantinidis
Seorang warga mengambil air dari sumur di depan gundukan pasir di Faux Cap, wilayah Androy, Madagaskar, 13 Februari 2022. Kekeringan diperparah dengan penggundulan hutan dengan cara membakar atau menebang hutan untuk membuka lahan pertanian. REUTERS/Alkis Konstantinidis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan pangan PBB akan membuat sistem pangan dunia lebih berkelanjutan dalam tahun ini agar industri pangan dan pertanian dapat menyelaraskan dengan tujuan dunia untuk membatasi pemanasan global pada 1,5 derajat Celcius, kata Wakil Direktur Organisasi Pangan dan Pertanian Zitouni Ould-Dada kepada Reuters di sela-sela pembicaraan iklim COP27 di Mesir, Kamis, 10 November 2022.

Ia berharap, rencana tersebut bisa seperti yang dibuat Badan Energi Internasional  untuk mendorong investasi ke perusahaan, proyek dan teknologi di sektor energi yang selaras dengan tujuan dunia.

"Ini sangat dibutuhkan karena untuk sektor energi ada peta jalan yang jelas yang benar-benar menarik banyak investor... tetapi untuk pertanian kita tidak memiliki peta seperti itu," kata Ould-Dada.

Lebih dari empat puluh investor yang mengelola gabungan $18 triliun mendesak FAO membuat rencana untuk mengekang emisi di sektor ini, yang sering diabaikan dalam perdebatan pemanasan global namun merupakan salah satu sumber terbesar emisi perusak iklim.

Karena invasi Rusia ke Ukraina telah mendorong lonjakan harga pangan secara global, memperparah kerawanan pangan yang disebabkan oleh perubahan iklim, delegasi di konferensi tersebut lebih terbuka untuk membahas masalah tersebut, kata Ould-Dada.

"Belum pernah ada perhatian sebesar ini pada pangan dan pertanian sebelumnya. COP ini pasti salah satunya."

Inisiatif tersebut telah menarik dukungan dari mantan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan mantan kepala badan iklim PBB Christiana Figueres, dan perlahan-lahan mendapatkan perhatian dari beberapa pemerintah, kata Ould-Dada menambahkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Produksi makanan menyumbang sekitar sepertiga dari emisi gas rumah kaca global dan merupakan ancaman utama bagi 86% spesies dunia yang terancam punah, sementara peternakan sapi bertanggung jawab atas tiga perempat hilangnya hutan hujan Amazon.

Investor berharap peta jalan tersebut akan memberikan panduan tentang hal-hal seperti batas emisi metana, dan dukungan untuk memastikan 'Transisi yang Adil' bagi petani, kata Jeremy Coller, ketua Inisiatif FAIRR, penyelenggara kampanye yang dipimpin investor.

Peternakan menyumbang hampir sepertiga dari emisi metana global terkait dengan aktivitas manusia, yang dilepaskan dalam bentuk sendawa ternak, pupuk kandang, dan budidaya tanaman pakan.

"Kami menyambut baik komitmen FAO untuk menghasilkan peta jalan pangan dan pertanian yang akan memberikan kejelasan sangat dibutuhkan baik bagi perusahaan maupun investor, yang akan memungkinkan perusahaan merencanakan transisi dan investor menilai risiko dan peluang investasi," kata Coller.

Reuters

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

1 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.


Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

3 hari lalu

Ketua RT8/RW4 Kelurahan Malaka Jaya, Taufiq Supriadi, ketika ditemui Tempo pada Senin, 22 April 2024.
Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).


Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

5 hari lalu

Mykola Solsky. wikipedia.org
Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

7 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

10 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

10 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.


Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

13 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Dubai terdampak badai yang langka terjadi di wilayahnya pada Selasa lalu, 16 April 2024.


Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

18 hari lalu

Anomali suhu udara permukaan untuk Maret 2024. Copernicus Climate Change Service/ECMWF
Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.


Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

21 hari lalu

Warga melihat kondisi bangunan yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.


Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

32 hari lalu

Pemandangan sawah teras siring di Jatipurno Wonogiri. Maps.Google/Novi Ardianto
Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.