TEMPO.CO, Jakarta - Lula da Silva terpilih sebagai Presiden Brasil setelah berhasil mengalahkan petahana Jair Bolsonaro. Dalam pemilihan presiden tersebut, Lula memang tipis atas Bolsonaro. Kemenangan Lula ini membuat sayap kiri Brasil kembali berkuasa.
Selain itu, kemenangan Lula sebagai Presiden Brasil juga menandai kembalinya Lula ke gelanggang politik Brasil setelah ia harus mendekam di penjara akibat tuduhan korupsi. Setelah hukuman yang dijatuhkan kepada Lula dibatalkan, ia kembali menjadi calon presiden Brasil.
Dalam pemilihan tersebut, Lula menang tipis dengan selisih 2 persen suara lebih banyak dari Bolsonaro. Kemenangan tipis Lula tersebut menunjukkan bahwa pemilihan presiden berlangsung sangat ketat.
Baca: Profil Lula da Silva Presiden Brasil yang Baru, Pernah Jadi Tukang Semir Sepatu
Lula da Silva Anak Buruh Tani jadi Presiden
Luiz Inacio Lula da Silva atau populer dengan sebutan Lula merupakan politisi asal Brasil. Ia lahir pada 27 Oktober 1945 di Garanhuns, Brasil. Ia lahir dari pasangan proletariat, ibunya merupakan penjahit dan sang ayah seorang buruh tani.
Melansir Washington Post, pada usianya yang ke-7, Lula dan saudara-saudaranya beserta orang tuanya, pindah ke Sao Paulo untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Ketika di Sao Paulo, Lula meninggalkan bangku sekolah untuk bekerja sebagai tukang semir sepatu.
Setelah bekerja sebagai tukang semir sepatu, Lula juga pernah bekerja sebagai pedagang kaki lima dan menjadi buruh pabrik. Pekerjaannya sebagai buruh pabrik membuat Lula mulai bersentuhan dengan dunia politik. Lula yang bekerja sebagai buruh pabrik memutuskan untuk secara penuh masuk ke dalam dunia politik pada 1972.
Ia berhasil terpilih menjadi Presiden Serikat Pekerja Logam pada 1975. Saat itu, ia dengan lantang menentang kebijakan ekonomi rezim militer Brasil dan terus mengampanyekan hak-hak pekerja. Bahkan, Lula pernah ditangkap atas tuduhan menganggu keamana nasional akibat gerakan-gerakan yang ia pimpin.
Pada 1982, Lula mendirikan Partai Buruh dan mencalonkan diri sebagai calon presiden Brasil. Namun, sayang dalam beberapa kesempatan pemilihan presiden, Lula selalu gagal. Tercatat, pada 1989, 1994, dan 1998, Lula selalu gagal. Namun, arah angin politik memihak kepada Lula pada 2003. Saat itu, ia berhasil memenangi pemilihan presiden dan memperoleh 61,3 persen suara.
Keberhasilan Lula menjadi Presiden Brasil menjadi sebuah catatan sejarah karena ia menjadi Presiden Brasil pertama yang tidak mengenyam pendidikan formal tinggi dan memilikki latar belakang pekerja.
Selama menjadi presiden, Lula berhasil membawa Brasil keluar dari kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Lula mempereknalkan sebuah skema cash transfers bagi keluarga miskin di Brasil, yaitu Programa Bolsa Familia (PBF). Dengan skema tersebut, Lula berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Brasil hingga 58 persen. Bahkan, skema PBF tersebut meningkatkan partisipasi remaja di sekolah mencapai 91 persen.
Kegemilangan Lula dalam memimpin Brasil, harus ternodai dengan tuduhan korupsi yang dituduhkan padanya. Tuduhan korupsi tersebut menganggu jalannya pemerintahan di bawah kepemimpinan Lula. Lula digantikan oleh Dilma Rousseff.
Pada 2014, muncul tuduhan terdapat jutaan dolar diberikan kepada para pejabat pemerintah dan partai dalam bentuk suap. Selain itu, Lula da Silva dituduh melakukan pencucian uang. Pada 2017, Lula divonis bersalah dan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara. Namun, pada 2021, Hakim Mahkamah Agung Brasil membatalkan seluruh hukuman yang dituduhkan kepada Lula.
EIBEN HEIZIER
Baca juga: Lula Menang Pemilihan Presiden Brasil, Bolsonaro Ogah Mengakui
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.