TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol disebut marah besar setelah mengetahui kabar bahwa polisi tidak langsung mengambil tindakan saat tragedi Halloween Itaewon.
Pada malam kejadian itu, aparat keamanan bahkan dilaporkan sudah menerima 11 panggilan tentang tingkat bahaya kerumunan yang akhirnya mengakibatkan kematian ratusan orang.
Baca juga: Ada 10 Panggilan Darurat Sebelum Tragedi Halloween Itaewon Terjadi
Sumber dari kantor kepresidenan kepada Yonhap pada Selasa, 1 November 2022, mengatakan bahwa Yoon telah melihat daftar panggilan yang dilakukan ke 112 hotline polisi Sabtu malam, tak lama sebelum memimpin rapat kabinet.
Setelah menerima data itu, dia langsung menyuruh untuk penanganan hukum atas kasus ini secara menyeluruh.
Badan Kepolisian Nasional Korea Selatan pada Selasa mengungkapkan transkrip dari 11 panggilan darurat yang mulai datang sekitar empat jam sebelum bencana. Langkah itu membuat banyak orang percaya bahwa tragedi itu, yang menewaskan sedikitnya 156 orang, dapat dihindari.
Setelah presiden menerima daftar panggilan tersebut, Kepala Kepolisian Korea Selatan, Yoon Hee-keun mengadakan konferensi pers Selasa pagi. Dia meminta maaf atas tanggapan polisi yang tidak memadai dan menjanjikan pemeriksaan internal atas kesalahannya.
Kantor Yoon Suk-yeol mengatakan permintaan maaf kepolisian tidak ada kaitannya dengan pihaknya. Pemerintah juga mengaku tidak akan mengintervensi penyelidikan internal. Sejumlah pejabat, termasuk menteri dalam negeri, sebelumnya mengaku bersalah.
Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo pada Rabu, 2 November 2022, nampak tidak terkesan dengan permintaan maaf aparat berwajib. Menurutnya, polisi harus menjelaskan mengapa mereka mengabaikan panggilan darurat di malam Halloween Itaewon tersebut.
"Polisi harus melakukan pemeriksaan menyeluruh dan memberikan penjelasan yang jelas dan transparan kepada publik," kata Han pada awal pertemuan satuan tugas tentang bencana, seperti dilansir Reuters.
Sekitar 100.000 orang diperkirakan berada di Itaewon pada Sabtu, sebuah daerah di Seoul yang terkenal dengan perbukitan dan gang-gang sempitnya. Pihak berwenang mengatakan, ada 137 petugas polisi di sana pada saat itu.
Anggota parlemen oposisi Korea Selatan menyerukan pemecatan segera kepala polisi nasional dan menteri dalam negeri.
Baca juga: Tragedi Halloween Itaewon Bisa Bikin Trauma Warga Korea Selatan
YONHAP | REUTERS