Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harga Melonjak, Budidaya Opium Afghanistan Meningkat 32 Persen

Reporter

image-gnews
Arsip- Pria Afghanistan memanen opium di ladang opium di sebuah desa di distrik Golestan, provinsi Farah, 5 Mei 2009. REUTERS/Goran Tomasevic
Arsip- Pria Afghanistan memanen opium di ladang opium di sebuah desa di distrik Golestan, provinsi Farah, 5 Mei 2009. REUTERS/Goran Tomasevic
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Budidaya opium Afghanistan tahun ini naik hingga 32 persen, kata badan obat-obatan PBB (UNODC)  pada Selasa 1 November 2022. Ini menjadi laporan pertama PBB tentang opium sejak Taliban mengambil alih kekuasaan pada 2021.

Baca juga: Taliban Larang Budi Daya Opium di Afghanistan

Negara ini adalah produsen bunga poppy terbesar di dunia, sumber getah yang disuling menjadi heroin, dan dalam beberapa tahun terakhir produksi dan ekspor telah meningkat pesat.

Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) mengatakan harga melonjak setelah Taliban melarang penanaman opium pada April. Panen tahun ini sebagian besar dikecualikan dari keputusan tersebut, kata UNODC.

UNODC mengatakan penanaman opium di Afghanistan naik 32 persen menjadi 233.000 hektar dibandingkan tahun sebelumnya. Menjadikan tanaman ini pada 2022 sebagai area terbesar ketiga yang dibudidayakan sejak pemantauan dimulai pada 1994.

Pendapatan yang diperoleh petani dari penjualan opium juga meningkat lebih dari tiga kali lipat, dari US$425 juta pada 2021 menjadi US$1,4 miliar pada 2022, kata laporan itu.

Satu-satunya tahun yang memiliki budidaya opium lebih tinggi adalah 2018 dan 2019. Panen opium 2022 Afghanistan juga "yang paling menguntungkan dalam beberapa tahun", menurut UNODC yang berbasis di Wina.

Petani Afghanistan sekarang akan memutuskan sekitar awal November apakah akan menanam opium poppy untuk tahun depan dan berapa banyak yang akan ditanam meskipun ada larangan, kata badan tersebut, seraya menambahkan bahwa mereka “terjebak dalam ekonomi opium terlarang”.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Harga opium yang tinggi saat ini memberikan insentif tambahan bagi petani untuk mengambil risiko menanam opium, meskipun ada larangan oleh otoritas de facto,” kata laporan itu.

Namun, panen menurun menjadi 6.200 ton, atau 10 persen lebih rendah dari 2021, setelah kekeringan di awal tahun menurunkan hasil opium. Afghanistan hampir memonopoli budidaya opium dan heroin, menyumbang 80 hingga 90 persen dari produksi global, menurut PBB.

Taliban sebelumnya melarang produksi pada 2000, tepat sebelum kelompok itu digulingkan oleh pasukan pimpinan AS setelah serangan 11 September. Pasukan AS dan NATO mencoba untuk mengekang budidaya opium selama dua dekade mereka di Afghanistan dengan membayar petani untuk menanam tanaman alternatif seperti gandum atau kunyit.

Namun menurut sejumlah pihak, upaya mereka digagalkan oleh Taliban, yang menguasai wilayah utama penghasil opium Afghanistan dan menerima ratusan juta dolar dari perdagangan tersebut.

Baca juga: Menguak Sumber Uang Taliban, dari Opium Hingga Sumbangan Asing

AL ARABIYA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

4 jam lalu

Suasana pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang konflik antara Israel dan Hamas di markas besar PBB di New York, AS, 16 Oktober 2023. REUTERS/Andrew Kelly
Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.


PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

12 jam lalu

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980


Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

13 jam lalu

Seorang pria duduk di tepi kolam renang dengan latar belakang logo World Water Forum ke-10, di Jakarta pada 24 Maret 2024. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/Spt)
Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.


PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

14 jam lalu

Pria Palestina duduk di reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 22 April 2024. PkkREUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.


4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

14 jam lalu

Pemandangan zona hijau di Kabul, Afganistan 13 Maret 2019. [REUTERS/Omar Sobhani/File Foto]
4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.


Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

14 jam lalu

Herat, salah satu kota di Afganistan yang jadi tujuan wisata (Pixabay)
Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.


PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

2 hari lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut


Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

2 hari lalu

Petugas polisi Ekuador berdiri di luar kedutaan Meksiko tempat mereka memindahkan paksa mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas di Quito, Ekuador 5 April 2024. REUTERS/Karen Toro
Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.


Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

4 hari lalu

Danau Tolire. shutterstock.com
Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.


Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

4 hari lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza