Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tentara Kroasia Mengatakan Dia Dipukuli dalam Tahanan Rusia

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Warga Kroasia Vjekoslav Prebeg, yang ditangkap oleh pasukan pro-Rusia saat berperang untuk Ukraina selama konflik Ukraina-Rusia, sebelum sidang pengadilan di Donetsk, Ukraina 15 Agustus 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Warga Kroasia Vjekoslav Prebeg, yang ditangkap oleh pasukan pro-Rusia saat berperang untuk Ukraina selama konflik Ukraina-Rusia, sebelum sidang pengadilan di Donetsk, Ukraina 15 Agustus 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebulan telah berlalu sejak Vjekoslav Prebeg dibebaskan dari tahanan Rusia. Pria Kroasia berusia 40 tahun itu masih terguncang saat menceritakan pengalamannya.

Prebeg merupakan seorang tentara Kroasia, yang ke Kyiv pada Desember 2019 karena ingin membantu Ukraina dalam perang melawan separatis pro-Rusia. Dia kemudian bergabung dengan tentara Ukraina pada Mei 2020.

Batalyonnya menjadi sasaran pertama ketika invasi Rusia, yang digambarkan Moskow sebagai operasi militer khusus mulai 24 Februari 2022.

Kalah jumlah dan senjata, mereka terpaksa mundur. Satu bulan kemudian, selama pertempuran di dekat kota selatan Mariupol, dia ditangkap oleh tentara Rusia, yang membawa Prebeg ke markas unit mereka di barak tentara yang sepi.

"Ketika saya tiba di sana, mereka membawa saya keluar dari mobil, kepala saya ditutupi dengan semacam tas. Saya langsung dipukul di kepala, hidung saya patah dan interogasi brutal dimulai," katanya kepada Reuters di kota kelahirannya, Zagreb.

Dia mengatakan perlakuan kekerasan di sana berakhir ketika seorang komandan unit turun tangan. Pregeb mengatakan dia diizinkan untuk mandi dan diberi makanan dan sesuatu yang panas untuk diminum.

Kemudian dia menghabiskan malam di garasi dengan tawanan perang lainnya, diikat dan ditutup matanya, sebelum dipindahkan ke wilayah Donetsk yang dikuasai Rusia.

"Para penjaga terus-menerus mengokang senjata mereka dan menodongkan pisau ke berbagai bagian tubuh, kaki, leher, perut saya, terutama kepada saya karena saya adalah orang asing dan mereka selalu mengatakan 'kamu adalah tentara bayaran'." dia berkata.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mereka mengatakan 'mari kita buang dia dan bunuh dia dan kita akan mengatakan dia mencoba melarikan diri, untuk apa kita mempertahankannya'. Pada satu titik mereka memukuli saya begitu keras sehingga saya kehilangan kesadaran."

PBB mengatakan pada September lalu bahwa Rusia tidak mengizinkan akses ke tawanan perang dan bahwa mereka memiliki bukti beberapa telah menjadi sasaran penyiksaan dan perlakuan buruk yang dapat dianggap sebagai kejahatan perang.

Rusia menyangkal penyiksaan atau bentuk penganiayaan lainnya terhadap tawanan perang. Kementerian Pertahanan Rusia tidak segera menanggapi permintaan komentar atas tuduhan Prebeg tentang perlakuan buruk oleh tentara Rusia.

Setelah diberitahu bahwa dia harus menghabiskan lebih dari tiga tahun di penjara, Prebeg dibebaskan setelah lima bulan dalam pertukaran tahanan bersama dengan hampir 300 orang lainnya, termasuk beberapa orang asing.

Prebeg mengatakan dia tidak akan kembali ke Ukraina"Saya berusia 40 tahun dan bagi saya itu adalah pengalaman fisik yang sangat sulit dan saya tidak memiliki kekuatan lagi untuk mengulangi sesuatu seperti ini."

REUTERS | NESA AQILA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

1 hari lalu

Rhodes, Yunani (Pixabay)
3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

Sepanjang tahun 2024, peluang melihat aurora borealis akan semakin meningkat di beberapa destinasi tertentu


Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.


Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Seorang wanita menolong seorang bayi yang menangis di sebuah rumah yang rusak di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 29 April 2024. Pihak Palestina juga mengatakan bahwa lebih dari 17 ribu anak Palestina kini hidup tanpa orang tua akibat serangan Israel. REUTERS/Hatem Khaled
Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.


Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Maria Andreeva, istri tentara Rusia dalam perang di Ukraina, meletakkan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal dekat tembok Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Januari 2024.  REUTERS
Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.


Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping


Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping menghadiri pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Putin mengatakan kepada Xi dalam pertemuannya bahwa dia telah melihat proposal Cina tentang bagaimana menyelesaikan konflik di Ukrain. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.


Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

2 hari lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.


Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

4 hari lalu

Andrei Belousov. REUTERS
Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.


Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

4 hari lalu

Andrei Belousov. REUTERS
Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.


Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

5 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.