Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Australia Berkomitmen Kerjasama Militer dengan Indonesia

Reporter

image-gnews
Ilustrasi TNI AD. Tempo/Suryo Wibowo
Ilustrasi TNI AD. Tempo/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Australia berkomitmen memberikan latihan militer dan mengekspor senjata ke Indonesia di tengah konflik di Papua Barat masih bergejolak. Kementerian Pertahanan Australia mengkonfirmasi hal ini dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari al-Jazeera. 

Kementerian Pertahanan Australia menyatakan pemerintahan Perdana Menteri Anthony Albanese, yang terpilih pada Mei lalu, akan terus memasok senjata ke tentara Indonesia dan memberi mereka pelatihan militer.

“Indonesia adalah salah satu mitra terpenting Australia. Australia akan terus melakukan latihan bersama, memberikan pelatihan militer dan kebijakan, serta mengekspor peralatan militer ke Indonesia,” demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Australia.

Baca juga: Pesan di Balik Lukisan Wajah Anies Baswedan Bertopi Cenderawasih dari Seniman Papua Barat

Terlepas dari beberapa bidang yang sulit, Australia telah memiliki hubungan militer yang lama dengan Indonesia. Kedua negara melakukan latihan militer bersama dan Australia memasok senjata, di mana Thales Australia menjual tiga pengangkut pasukan Bushmaster ke Kopassus pada 2014. Kopassus adalah pasukan militer elit di Indonesia

Unit militer seperti Kopassus, melakukan latihan bersama dengan pasukan khusus SAS Australia. Sementara Detasemen 88 yang juga dikenal sebagai Densus 88, pernah mendapat dana dan pelatihan dari Australia dan Amerika Serikat. Detasemen 88 adalah pasukan kontraterorisme yang dibentuk setelah Bom Bali 2002

Tentara Indonesia telah dibentuk untuk mengurangi ancaman dari kelompok garis keras. Namun, tetap saja mengalami tuduhan pelanggaran HAM yang serius di Papua Barat, di mana masyarakat adat di sana selama 50 tahun berjuang untuk melepaskan diri dari Indonesia dan menjadi negara merdeka. 

Banyak pasukan khusus dikirim ke Papua Barat di tengah gencatan senjata OPM yang berjuang untuk kemerdekaan Papua dan menargetkan warga sipil Indonesia. Pada masa kepresidenan Abdurrahman Wahid (Gus Dur), daerah tersebut relatif damai meskipun kererlibatan militer tetap ada selama pemerintahan presiden lainnya, termasuk Presiden Joko Widodo.

Pada Juni 2022 lalu, terjadi unjuk rasa damai di tiga wilayah administrasi, di mana sekitar 44 orang ditangkap. Amnesty International mengatakan polisi menanggapi unjuk rasa damai ini dengan penggunaan kekuatan militer yang berlebihan.

"Pemerintah Indonesia mengklaim ingin 'membangun' Papua dan menciptakan kemakmuran bagi warga Papua. Tetapi bagaimana orang Papua bisa sejahtera jika upaya mereka untuk mengungkapkan pendapat dan aspirasi dipenuhi dengan kekerasan," kata Direktur Eksekutif Amnesty Indonesia Usman Hamid.

Pada tahun 2020, sebuah laporan yang diterbitkan PBB menemukkan setidaknya 50 ribu orang mengungsi karena kekerasan dari polisi atau militer terhadap penduduk asli Papua Barat. Laporan tersebut juga menyatakan keprihatinan atas kurangnya akses ke daerah tersebut bagi organisasi kemanusiaan, pembela HAM, jurnalis, dan lainnya.

Human Rights Watch dan Amnesty Internasional kompa menyatakan “Personel militer dan polisi sering membenarkan pembunuhan penduduk Papua dengan mengklaim bahwa mereka adalah anggota Gerakan Papua Merdeka (OPM) atau 'kelompok kriminal bersenjata' tanpa bukti yang jelas”.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Juru bicara Kementerian Pertahanan Indonesia Dahnil Azhar Simanjuntak dihubungi oleh Al Jazeera terkait artikel ini, tetapi belum memberikan tanggapan.

Terlepas dari niat baik yang ditunjukkan, hubungan Australia dengan negara tetangganya di wilayah utara terbukti menantang. Timor Timur merdeka dari Indonesia pada 1999.

Pada 2006 Australia juga menerima 43 pengungsi politik dari Papua Barat, salah satunya adalah Adolf Mora.

“Saat itu, saya secara politik adalah seorang aktivis mahasiswa di tanah Papua Barat. Kami percaya sebagai penduduk asli Papua Barat, kami harus memiliki hak untuk menentukan nasib sendiri dan memiliki kemerdekaan di Papua Barat,” katanya kepada Al Jazeera.

Mora mengatakan kepada Al Jazeera dia dan rekan aktivis mahasiswa terpaksa melarikan diri karena serangan oleh pasukan keamanan Indonesia.

“Opsi terakhir adalah meninggalkan Papua Barat dan menyeberang ke Australia. Kami pikir dengan menjangkau komunitas internasional, suara kami dapat didengar. Kami membutuhkan bukan hanya perlindungan, tetapi untuk mengklarifikasi bahwa ada ketidakadilan yang masih terjadi di Papua Barat,”katanya.

ALJAZEERA | NESA AQILA

Baca juga: Alasan Australia Tetap Ramai Dikunjungi Wisatawan Meski Mahal

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

8 jam lalu

Sejumlah paus pilot yang terdampar di Pantai Cheynes, Australia 25 Juli 2023. Courtesy of Allan Marsh/Cheynes Beach Caravan Park/via REUTERS
Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

1 hari lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

2 hari lalu

Indonesia dan Australia Memperluas Kemitraan di Bidang Pajak pada Senin, 22 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.


Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

2 hari lalu

Pemerintah Australia pada 23 April 2024, meresmikan fase baru Program Investing in Women. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia


Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

2 hari lalu

Kim Yo Jong, adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Mausoleum Ho Chi Minh di Hanoi, Vietnam 2 Maret 2019. Berdasarkan sistem dinasti, ia berpotensi menjadi pemimpin Korea Utara menggantikan kakaknya. REUTERS/Jorge Silva
Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian


PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

3 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.


Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

3 hari lalu

Selama empat tahun Badan Karantina Kementerian Pertanian tidak bisa mengekspor buah manggis ke Tiongkok
Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).


4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

3 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.


Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

4 hari lalu

Pelatih Australia U-23 Tony Vidmar . Foto : AFC
Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.


Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

4 hari lalu

Polisi memasuki Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd  bersama seorang pendeta setelah serangan pisau terjadi saat kebaktian pada Senin malam, di Wakely, di Sydney, Australia, 17 April 2024. REUTERS/ Jaimi Joy
Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne