TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi militer Ukraina menyebut bagian dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN Zaporizhzhia dikuasai oleh pasukan bersenjata Chechnya. Pasukan yang disebut Unit Respon Cepat Khusus Akhmat, dipimpin oleh sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, Ramzan Kadyrov.
Baca: Menlu Ukraina Sindir Negara Netral soal Invasi Rusia
"Bagian dari stasiun baru-baru ini dikendalikan oleh geng Kadyrov yang menempatkan peralatan dan senjata langsung di ruang turbin #1 dan #2," kata Pusat Perlawanan Nasional Ukraina dalam sebuah pernyataan, Minggu, 16 Oktober 2022. Organisasi militer itu dirancang untuk mendukung dan mengoordinasikan pasukan Ukraina.
Pada Rabu, pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov menulis di Telegram bahwa unitnya berada di Enerhodar, sebuah kota yang berdekatan dengan PLTN Zaporizhzhia. Dia menuduh Ukraina menembak tanpa pandang bulu ke garis pantai Enerhodar dan PLTN Zaporizhzhia.
Dalam pernyataannya, Pusat Perlawanan Nasional Ukraina juga menyebut bahwa Rusia mencoba untuk menghubungkan PLTN Zaporizhzhia ke sistem tenaganya sesegera mungkin. “Para penjajah dengan tergesa-gesa melakukan langkah-langkah untuk mengubah sistem penyimpanan bahan bakar nuklir bekas di ZNPP ke standar Rusia, serta mengadaptasi semua reaktor nuklir ZNPP untuk menggunakan rakitan bahan bakar Rusia,” tulis Pusat Perlawanan Nasional itu.
Sebelum Perang Rusia Ukraina, pada 1990-an dan awal 2000-an, Ramzan Kadyrov pernah menjadi gerilyawan yang berperang melawan Rusia. Namun ia berpindah haluan dan balik mendukung Rusia.
Selama Perang Chechnya Kedua, yang bertepatan dengan kebangkitan Putin, Ramzan Kadyrov membantu Moskow merebut kendali Republik Chechnya dari pemberontak separatis. Kadyrov telah dituduh oleh pengamat internasional dan independen atas pelanggaran HAM berat di wilayah asalnya dan sekitarnya. Dia memimpin pasukan paramiliter yang cukup besar yang loyal kepada dirinya.
Baca juga: Perang Rusia Ukraina Belum Usai: Penyebab PLTN Zaporizhzhia Jadi Titik Paling Rawan
CNN