TEMPO.CO, Jakarta Presiden Palestina Mahmoud Abbas bertemu dengan Presiden Rusia Vladmir Putin pada Kamis, 13 Oktober 2022. Abbas menyatakan kembali ketidakpercayaannya pada Washington dalam menyelesaikan konflik dengan Israel. Kepada Putin, Abbas mengapresiasi peran Rusia dalam menciptakan perdamaian dunia.
Bertemu dengan Putin pada Konferensi tentang Interaksi dan Tindakan Membangun Keyakinan di Asia (CICA) di Kazakhstan, Abbas mengungkapkan kembali dukungannya terhadap Rusia, Amerika Serikat, PBB, dan Uni Eropa dalam mewujudkan upaya perdamaian internasiona.
Akan tetapi, dia ragu AS tidak dapat dibiarkan bebas bertindak sendiri.
"Kami tidak mempercayai Amerika dan Anda tahu posisi kami. Kami tidak mempercayainya, kami tidak bergantung padanya, dan dalam situasi apa pun kami tidak dapat menerima bahwa Amerika adalah satu-satunya pihak dalam menyelesaikan masalah," kata Abbas kepada Putin dikutip dari Reuters, Jumat, 14 Oktober 2022.
Baca juga: Putin Telepon Presiden Palestina, Bahas Israel hingga Perang Ukraina
Abbas tidak menyangkal AS memiliki kekuatan hebat di antara empat entitas dunia bersama Rusia, PBB, dan Uni Eropa. Namun demikian, dia menegaskan Washington bukan satu-satunya pihak yang paling gagah.
Komentar Abbas tersebut menggemakan kecurigaan lama pemimpin Palestina berusia 87 tahun itu terhadap Amerika Serikat, sekutu utama Israel.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden baru-baru telah meningkatkan upaya untuk mengisolasi Rusia atas serangannya terhadap Ukraina.
Abbas mengatakan dia "benar-benar puas" dengan posisi Rusia terhadap rakyat Palestina.
"Rusia berdiri dengan keadilan dan hukum internasional dan itu sudah cukup bagi kami. Ketika Anda mengatakan Anda mendukung legitimasi internasional, ini sudah cukup bagi saya dan itulah yang saya inginkan. Oleh karena itu, kami senang dan puas dengan posisi Rusia," kata Abbas.
Baca juga: Telepon Putin, Mahmoud Abbas Bersedia Negosiasi dengan Israel
REUTERS