TEMPO.CO, Kyiv - Wilayah ibu kota Ukraina, Kyiv, dihantam oleh “drone kamikaze” buatan Iran pada Kamis, 13 Oktober 2022. Pejabat Ukraina mengataan petugas penyelamat bergegas ke tempat kejadian ketika penduduk terbangun karena sirene serangan udara berbunyi untuk keempat kalinya secara berturut-turut menyusul serangan Rusia ke negara itu pada awal pekan ini.
Baca: Rusia Pakai Drone Kamikaze Iran Pertama Kalinya untuk Serang Ukraina
Ukraina telah melaporkan serentetan serangan Rusia dengan pesawat tak berawak Shahed-136 buatan Iran dalam beberapa pekan terakhir. Iran membantah memasok drone ke Rusia, sementara Kremlin belum berkomentar mengenai serangan itu.
Menurut Gubernur Kyiv, Oleksiy Kuleba, serangan terjadi wilayah sekitar Ibu Kota. Belum dilaporkan adanya korban atau kerusakan akibat serangan tersebut.
Wakil kepala kantor kepresidenan Kyrylo Tymoshenko mengatakan infrastruktur penting di daerah itu diserang, tetapi ia tidak merinci infrastruktur apa saja yang diserang. "Serangan lain oleh 'drone kamikaze' pada fasilitas infrastruktur penting," kata Tymoshenko di aplikasi perpesanan Telegram seperti dikutip Reuters.
Sebelumnya pada tengah malam, serangan di kota bagian selatan Ukraina, Mykolaiv, menghancurkan sebuah gedung apartemen berlantai lima. Gubernur Mykolaiv, Vitali Kim, mengatakan seorang remaja pria berusia 11 tahun diselamatkan dari bawah puing-puing bangunan. Ia terjebak selama enam jam di sana dan dievakuasi pada Kamis pagi.
Kim mengahatan bangunan itu dihantam rudal S-300 yang biasa digunakan untuk menembak pesawat militer, tetapi Rusia menggunakannya untuk serangan darat.
Serangan pagi hari di garis depan bagian selatan Ukraina telah menjadi kejadian sehari-hari ketika pasukan Ukraina melakukan serangan balasan untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia. Serangan di Kyiv jarang terjadi sebelum diserang setidaknya empat kali selama serangan besar-besaran pada Senin, 10 Oktober 2022, yang menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai lebih dari 100 orang di seluruh Ukraina.
Baca: NATO Gertak Balik Rusia soal Penggunaan Senjata Nuklir
REUTERS | AL JAZEERA