TEMPO.CO, Jakarta - Iran menegaskan agar turis yang melancong ke Iran harus menghormati undang-undang Republik Islam Iran. Hal ini diumumkan oleh Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kaanani pada Senin, 10 Oktober 2022, ketika unjuk rasa di negara itu masih berlanjut. Iran sedang dikecamuk gelombang unjuk rasa buntut kematian seorang perempuan muda dalam tahanan polisi.
Teheran menyalahkan Barat atas kerusuhan yang terjadi di Iran selama beberapa pekan terakhir. Bulan lalu, Iran mengatakan telah menangkap sembilan WNA dari Eropa atas dugaan peran mereka dalam kerusuhan unjuk rasa kematian Mahsa Amini, 22 tahun, perempuan Kurdi Iran.
"Iran adalah negara yang aman. Kami mengharapkan WNA yang mengunjungi Iran untuk tujuan pariwisata dan bisnis serta tujuan lain agar menghormati hukum kami," kata Kaanani, yang disiarkan televisi.
Sepeda motor polisi terbakar saat protes kematian Mahsa Amini, seorang wanita yang meninggal setelah ditangkap oleh "polisi moral" republik Islam, di Teheran, Iran, 19 September 2022. Kelompok hak asasi ICHRI di New York menyebut 36 orang dari kedua kubu tewas dalam bentrokan. WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS
Baca juga: India dan ASEAN Mempererat Hubungan Diplomatik
Demonstrasi anti-pemerintah Iran pertama kali meletus pada 17 September di kampung halaman Amini di Saqez. Unjuk rasa itu telah berubah menjadi tantangan terbesar bagi para pemimpin Iran selama bertahun-tahun dengan banyaknya demonstran yang menyerukan agar Pemimpin Iran Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, mengundurkan diri.
Unjuk rasa yang terjadi diberbagai wilayah di Iran ini, telah mendapat dukungan internasional yang luas sehingga mendorong Teheran untuk menyerang para pengkritiknya. Iran menuduh Amerika Serikat dan Israel mengeksploitasi kerusuhan untuk mencoba mengacaukan Republik Islam Iran.
Hingga Oktober 2022, unjuk rasa masih berlanjut. Korban jiwa dari unjuk rasa yang berakhir dengan rusuh di Iran ini sebanyak 186 orang, dimana 19 orang dari jumlah itu adalah anak-anak.
Baca juga: Top 3 Dunia: Kementerian Luar Negeri Rusia Peringatkan Amerika
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.
RUETERS | NESA AQILA