Orang-orang berdoa di kuil Wat Rat Samakee untuk anak-anak yang menjadi korban penembakan di kota Uthai Sawan, provinsi Nong Bua Lam Phu, Thailand 8 Oktober 2022. REUTERS/Jorge Silva
Muncul juga gambar dari anak-anak bermain di masa-masa bahagia mereka di taman kanak-kanak Thailand, hanya beberapa bulan sebelum menjadi sasaran serangan yang tidak masuk akal. Anak-anak terlihat bermain dengan guru berseragam cokelat dan memberi mereka bunga dalam upacara keagamaan pada Maret tahun ini.
Sederet orang tua yang patah hati meletakkan mawar putih di tangga kamar anak-anak. Foto-foto yang diambil di pusat penitipan anak oleh tim penyelamat dan dibagikan kepada Reuters menunjukkan tubuh kecil mereka yang tewas diletakkan di atas selimut. Kotak jus terbengkalai berserakan di lantai.
"Dia tidak mengatakan apa-apa, dia menembak ke pintu ketika anak-anak sedang tidur," kata seorang saksi yang selamat.
Bibi dari seorang anak laki-laki berusia tiga tahun yang meninggal dalam pembantaian itu memegang boneka anjing dan traktor mainan di pangkuannya saat dia menceritakan bagaimana dia bergegas ke tempat kejadian ketika berita itu pertama kali menyebar.
“Saya datang dan saya melihat dua mayat di depan sekolah, dan saya langsung tahu bahwa anak saya sudah meninggal,” kata Suwimon Sudfanpitak, 40, yang merawat keponakannya, Techin, saat orang tuanya bekerja di Bangkok.
Juga di antara yang tewas, adalah Kritsana Sola, seorang anak berusia dua tahun berpipi gemuk yang mencintai dinosaurus dan sepak bola dan dijuluki 'kapten'. “Dia baru saja potong rambut dan dengan bangga memamerkannya,” kata bibinya, Naliwan Duangket, 27.
Berbekal pistol 9mm dan pisau, Khamrab melepaskan tembakan ke pusat penitipan anak. Setelah serangan itu, dia melarikan diri dari tempat kejadian dengan sebuah truk pickup untuk pulang dan membunuh istri dan putranya sebelum mengambil nyawanya sendiri, kata polisi. Secara total, Khamrab membunuh 24 anak-anak - 21 laki-laki dan tiga perempuan - dan 13 orang dewasa.
Pada Jumat, Raja dan Ratu Thailand akan mengunjungi pusat penitipan anak yang dikelola pemerintah untuk menghibur kerabat yang berduka yang menghadapi pembantaian terburuk dalam sejarah negara itu.
Baca juga: Penembakan di Thailand, Anak-anak Dibunuh Saat Sedang Tidur
DAILY MAIL