TEMPO.CO, Jakarta - Dana Moneter Internasional (IMF) memberikan bantuan darurat senilai US$1,3 miliar ke Ukraina melalui program bantuan krisis pangan yang baru.
Seperti dilansir Al Arabiya Sabtu 8 Oktober 2022, paket tersebut akan membantu memenuhi kebutuhan neraca pembayaran yang mendesak. Selain itu, memainkan peran katalis untuk dukungan keuangan masa depan dari kreditur dan donor Ukraina.
“Skala dan intensitas perang Rusia melawan Ukraina yang dimulai lebih dari tujuh bulan lalu telah menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa dan penderitaan ekonomi. PDB riil diproyeksikan berkontraksi sebesar 35 persen pada 2022 dibandingkan dengan 2021 dan kebutuhan pembiayaan tetap sangat besar," demikian pernyataan IMF.
IMF mengatakan, pihak berwenang Ukraina layak mendapatkan kredit besar karena telah mempertahankan tingkat stabilitas keuangan makro yang penting. Sementara itu, Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan, kebijakan utama telah diarahkan untuk menjaga pengeluaran prioritas dan menjaga stabilitas keuangan.
Baca juga: Biden Kirim Lagi Bantuan Militer ke Ukraina, Kali Ini Rp 8,9 T
"Kredit dan donor telah mengisyaratkan bahwa mereka berniat untuk terus mendukung Ukraina secara finansial dan membantu mencapai jalur pertumbuhan yang seimbang dan kelangsungan eksternal jangka menengah," ujar Georgieva.
Sementara itu, Bank Dunia pada pekan lalu memberikan bantuan tambahan kepada Ukraina senilai US$530 juta. Bantuan tambahan ini untuk memenuhi kebutuhan mendesak akibat invasi Rusia. Bank Dunia telah memobilisasi dana darurat senilai hampir US$13 miliar. Dari jumlah tersebut, sekitar US$11 miliar di antaranya telah dicairkan.
Kongres Amerika Serikat juga menyetujui paket bantuan baru senilai US$12,3 miliar untuk Ukraina, US$3,7 miliar dalam peralatan militer. AS telah memberikan total bantuan US$65 miliar kepada Kyiv sejak invasi Rusia pada Februari.
Baca juga: Bank Dunia Kucurkan Pendanaan Baru Rp 8 Triliun untuk Ukraina
AL ARABIYA