TEMPO.CO, Jakarta - Ratu kecantikan dari Myanmar, Han Lay akhirnya mendarat di Toronto, Kanada setelah sempat terdampar di Thailand. Ia menggegerkan dunia karena berpidato di ajang kontes kecantikan tentang penindasan mematikan oleh tentara terhadap protes anti-junta.
Ratu Kecantikan Myanmar Han Lay menghabiskan waktu satu tahun terakhir di Thailand. Dia ditolak masuk kembali ke Thailand setelah bertolak sebentar ke Vietnam. Han Lay pun menghabiskan berhari-hari di bandara Bangkok. Melalui media sosial, dia memohon tidak dikirim kembali ke rumahnya di Myanmar.
"Sejak saya mendarat di sini, saya merasa aman dan kekhawatiran saya telah hilang," katanya kepada Reuters melalui telepon dari bandara internasional Toronto. Dia sedang menunggu penerbangan lanjutan ke Kanada timur. "Saya selalu mendukung demokrasi Myanmar, saya akan selalu mendukungnya semampu saya."
Wanita berusia 23 tahun, yang bernama asli Thaw Nandar Aung, mengatakan dia akan tinggal di Pulau Prince Edward, sebuah provinsi di lepas pantai Atlantik Kanada, dengan bantuan pemerintah. Namun dia tidak mengatakan berapa lama akan berada di sana atau apa yang dia akan lakukan.
Pejabat imigrasi Thailand menolak Han Lay masuk ke negara itu setelah kunjungan singkat ke Vietnam. Alasannya Han Lay menggunakan dokumen perjalanan yang tidak valid. Han Lay tiba di Toronto melalui Seoul, dengan penerbangan Korean Air.
Myanmar telah dilanda kekerasan sejak militer merebut kekuasaan awal tahun lalu. Bentrokan terjadi antara pasukan junta dan milisi yang bersekutu dengan pemerintah bayangan serta kelompok pro-demokrasi. Tindakan keras terjadi dengan menargetkan kelompok pro-demokrasi dan pemuda, aktivis, politisi, selebriti dan influencer media sosial.
Seorang Direktur Human Rights Watch mengatakan penguasa militer Myanmar mengontrol penggunaan paspor sebagai senjata melawan hak warga negara bepergian ke luar negeri. "Tindakan seperti itu harus dikutu. Pemerintah di seluruh dunia harus waspada terhadap junta yang menggunakan taktik serupa terhadap pembangkang luar negeri yang bepergian dengan paspor Myanmar," kata Phil Robertson dalam sebuah pernyataan.
Seorang juru bicara junta militer Myanmar tidak menanggapi panggilan untuk dimintai komentar. Juru bicara Kementerian Imigrasi Kanada juga menolak memberikan rincian tentang kasus Han Lay.
Baca: Sempat Terlunta-lunta di Thailand, Ratu Kecantikan Myanmar Dapat Suaka di Kanada
REUTERS