TEMPO.CO, Jakarta - Drama penyanderaan singkat di sebuah bank Lebanon berakhir pada Rabu setelah para pelaku pergi sambil membawa uang lebih dari US$13.000 atau sekitar Rp193,94 juta.
Kepada Reuters Kamis 15 September 2022, seorang sumber mengatakan uang itu adalah milik seorang wanita, yang bersama teman-temannya menyandera Bank BLOM. Ia membawa senjata agar dapat menarik uang tabungannya sendiri.
Perempuan pelaku penyanderaan di Bank BLOM –belakangan dikenali sebagai Sali Hafiz oleh ibunya – masuk ke bank itu pada Rabu sekitar pukul 11.00 dan tampak memegang sebuah senjata. Dia memaksa petugas bank untuk mencairkan tabungannya, kata seorang sumber keamanan.
Hafiz mengatakan kepada stasiun TV lokal Al Jadeed bahwa senjata itu cuma mainan. Dia mengaku ingin menarik uangnya untuk membiayai perawatan saudara perempuannya yang mengidap kanker.
"Saya tak lagi merasa kehilangan apa-apa, sudah kadung. Saya datangi manajer bank itu dua hari lalu dan mengatakan bahwa saudara saya sekarat, sudah tak punya waktu lagi," katanya.
Dia menambahkan bahwa jumlah uang yang ditawarkan pihak bank untuk ditarik tidak cukup. "Saya sampai-sampai akan menjual ginjal agar saudara perempuan saya bisa mendapat perawatan," kata dia.
Hafiz mengatakan dia pergi dari bank itu membawa uang sekitar 13.000 dolar.
Seorang sumber di asosiasi nasabah Depositors Outcry mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Ibu Hafiz, Hiam, mengatakan kepada stasiun TV lokal bahwa uang tersebut sangat penting bagi kelangsungan hidup anaknya. "Satu-satunya yang kami miliki adalah uang di bank itu. Anak saya terpaksa mengambil uang itu - itu haknya, itu tabungannya - untuk merawat saudaranya," kata dia.
Tidak lama setelah itu, seorang pria bersenjata masuk ke Bankmed di kota pegunungan Aley dan berusaha menarik uang simpanannya yang ditahan bank, kata kelompok advokasi Depositors Outcry dan seorang sumber kepada Reuters.
Sumber dari kalangan keamanan itu mengatakan pria tersebut berhasil menarik sebagian uangnya sebelum menyerahkan diri ke pasukan keamanan dan ditahan.
Bankmed menolak berkomentar, sedangkan Bank BLOM mengonfirmasi lewat pernyataan bahwa situasi penyanderaan telah berakhir tetapi tidak memberikan perincian. Pasukan keamanan belum dapat dihubungi untuk dimintai komentarnya atas dua insiden itu.
Bank-bank di Lebanon telah menahan simpanan milik sebagian besar nasabah sejak krisis finansial melanda negara itu pada 2019. Banyak warga sejak itu tak mampu membeli kebutuhan pokok dan pemerintah Lebanon hingga kini gagal mengatasi krisis tersebut.
Kedua insiden pada Rabu itu terjadi satu bulan setelah seorang pria menyandera sebuah bank lain di Beirut, Lebanon, untuk menarik tabungannya sendiri buat biaya pengobatan ayahnya yang sakit. Setelah insiden penyanderaan pada Agustus, terduga pelaku ditangkap tetapi kemudian dibebaskan setelah pihak bank mencabut gugatan.
Baca juga: Geger Penyanderaan Karyawan dan Nasabah Bank di Lebanon
REUTERS