TEMPO.CO, Jakarta - Seorang laki-laki bersenjata menyandera karyawan bank dan para nasbahnya di sebuah bank di jalan Hamra, Beirut, Kamis, 11 Agustus 2022. Pelaku penyanderaan menuntut agar uang depositonya bisa dicairkan. Penyanderaan berakhir setelah pihak berwenang setuju untuk memberikan sebagian akses kepada pelaku agar ia bisa menarik uangnya.
Pelaku memasuki kantor cabang Bank Federal Lebanon, yang ada di Hamra, wilayah barat Beirut. Ia masuk ke bank tersebut dengan membawa senjata api tepat sebelum tengah hari.
Aksi penyanderaan pada karyawan bank dan para nasbahnya di sebuah bank di jalan Hamra, Beirut, Kamis, 11 Agustus 2022. Sumber: Reuters
Sumber keamanan mengatakan kepada Reuters, pelaku teridentifikasi atas nama Bassam al-Sheikh Hussein, 42 tahun.
"Dia meminta akses agar bisa menarik uangnya sekitar US$ 200 ribu (Rp 3 miliar) yang ada di rekening banknya. Ketika karyawan menolak permintaan itu, dia mulai berteriak bahwa kerabatnya ada di rumah sakit. Kemudian dia mengeluarkan pistolnya," kata sumber itu.
Aksi penyanderaan ini berlangsung selama enam jam. Saudara perempuan pelaku dan kepala asosiasi perbankan lokal mengatakan kepada media setempat, penyanderaan berakhir setelah bank setuju memberikan laki-laki itu uang sekitar US$30 ribu atau sekitar Rp 400 juta.
Sejauh ini belum jelas rincian kompromi kedua belah pihak, apakah itu termasuk juga bebas tuntutan pidana.
Saat peristiwa berlangsung, sumber menceritakan ada beberapa nasabah bank, yang berhasil melarikan diri sebelum pelaku menutup semua pintu kantor bank tersebut.
Kementerian Dalam Negeri Lebanon menyatakan, setidaknya satu orang tua dibebaskan dari bank karena usianya dan negosiator pemerintah dikerahkan untuk memulai pembicaraan dengan penyandera. Enam sandera yang tersisa terdiri dari satu nasabah dan lima karyawan bank, termasuk manajer bank bernama Hassan Halaw.
"Saya sedang ada di kantor. Dia (penyandera) gelisah, lalu tenang, lalu gelisah lagi," kata Halawi kepada Reuters melalui telepon sebelum dibebaskan.
Media di Lebanon Al-Jadeed mewartakan setidaknya ada dua tembakan yang dilepaskan dalam aksi penyanderaan itu. Palang Merah Lebanon mengatakan mereka telah mengerahkan ambulans ke tempat kejadian.
Selama penyanderaan, orang-orang berkumpul di luar bank. Banyak dari mereka meneriakkan, "Turunkan aturan bank!"
Sejak krisis keuangan Lebanon terjadi pada 2019, bank-bank di negara tersebut membatasi penarikan uang kertas pada sebagian besar nasabah yang menyimpan deposito di bank. Krisis keuangan sudah berlangsung selama 3 tahun di Lebanon, telah menyebabkan lebih dari tiga perempat populasi Lebanon kesusahan.
Bank mengatakan mereka membuat pengecualian untuk kasus kemanusiaan termasuk perawatan di rumah sakit. Akan tetapi nasabah dan perwakilan keluarga nasabah mengatakan kepada Reuters bahwa pengecualian itu jarang diterapkan.
REUTERS
Baca juga: Kebakaran di Kantor Pusat Bank Mandiri, Manajemen Pastikan Operasional Aman
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.