TEMPO.CO, Jakarta -Kematian Ratu Elizabeth II memicu perdebatan sengit tentang perannya dan Inggris dalam kolonialisme. Kendati demikian, sang ratu rupanya menjalin persahabatan yang hangat dengan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela.
Pejuang apartheid itu bahkan pernah bercanda tentang berat badan sang ratu saat berkunjung ke Istana Buckingham.
"Mereka memiliki persahabatan yang sangat hangat," kata Zelda La Grange, sekretaris pribadi Mandela dari 1994 hingga 2013, kepada Reuters.
Mandela pertama kali berkunjung ke Istana Buckingham pada 1996. Bersama sang ratu, Mandela duduk di kereta kuda kerajaan melewati jalan-jalan di ibu kota London.
"Mereka berbagi rasa tanggung jawab, rasa pengabdian, dan panggilan yang mereka pegang sepanjang hidup mereka. Ada rasa hormat mendalam antara mereka dan saya pikir itu adalah dasar dari hubungan dua orang," kata La Grange kepada Reuters.
Pada tahun-tahun awal setelah pembebasannya dari penjara di Pulau Robben dan menjadi presiden pertama yang terpilih secara demokratis di Afrika Selatan, Mendala membina hubungan dekat dengan Sang Ratu. Ia menjamunya di Afrika Selatan dan mengunjunginya di Inggris, dan di Istana Buckingham.
Kedua ikon global itu sering berbicara satu sama lain melalui telepon dan menggunakan nama depan mereka sebagai tanda saling menghormati dan kasih sayang, kata Yayasan Nelson Mandela.
"Ada beberapa peristiwa lucu, tapi yang paling membekas adalah saat berada di Istana Buckingham, Mandela menggoda ratu," La Grange mengenang.
Saat Mandela berjalan ke arah ratu, dia berkata, "Elizabeth, berat badanmu turun!" dan Sang Ratu pun kemudian tertawa terbahak-bahak.
"Saya pikir dia adalah satu-satunya orang di dunia yang bisa mengomentari berat badan Ratu Elizabeth II dan lolos begitu saja," kata La Grange.
Mandela juga memiliki nama khusus untuk ratu yaitu, Motlalepula. Nama ini memiliki arti "Datang dengan hujan." Yayasan Nelson Mandela mengatakan nama ini diberikan sebagai tanda kasih sayang kepada Yang Mulia.
Kepada Pangeran Charlesyang berkunjung pada 1997, Mandela mengatakan nama itu diberikan kepada Ratu Elizabeth II karena kunjungannya ke Afrika Selatan dua tahun sebelumnya bertepatan dengan hujan lebat yang sudah lama tidak dialami Afrika Selatan.
Baca juga: Top 3 Dunia: Gelar untuk anak Pangeran Harry, Pidato Perdana Raja Charles III di Parlemen
REUTERS (NESA AQILA)