TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen pada Ahad memperingatkan bahwa warga Amerika dapat mengalami lonjakan harga gas di musim dingin.
Potensi kenaikan harga itu terjadi di tengah kondisi Uni Eropa yang secara signifikan mengurangi pembelian minyak Rusia.
"Ini adalah risiko, dan ini adalah risiko yang sedang kami upayakan untuk mengatasi batas harga," kata Yellen kepada CNN, seperti dilansir dari Reuters, Senin 12 September 2022.
Yellen menyebut, kenaikan harga dimungkinkan bisa terjadi karena Uni Eropa sebagian besar akan berhenti membeli minyak Rusia. Blok Barat juga segera memberlakukan larangan pada layanan yang memungkinkan Rusia mengirim minyak dengan kapal tanker.
Menteri Keuangan G7 menyepakati pemberlakuan batas harga pada minyak Rusia pada Jumat, 2 September 2022. Kebijakan ini bertujuan untuk memangkas pendapatan Moskow yang dipakai untuk perang Ukraina dan menghindari lonjakan harga.
Melalui kebijakan ini, nantinya penyediaan layanan transportasi laut, termasuk asuransi dan keuangan, akan diizinkan hanya jika kargo minyak Rusia dibeli pada atau di bawah tingkat harga yang ditentukan oleh koalisi luas negara-negara yang mematuhi dan menerapkan batas harga ini.
Tingkat harga akan ditinjau kembali oleh koalisi sesuai kebutuhan.
Menkeu AS menyebutkan, pembatasan harga ditujukan untuk menurunkan pendapatan yang dapat digunakan Rusia untuk berperang di Ukraina. Di sisi lain, G7 ingin mempertahankan pasokan minyak Rusia untuk menjaga harga global tetap rendah.
Uni Eropa sejauh ini sudah sepakat untuk menghentikan impor minyak dari Rusia dan kebijakan itu secara efektif akan berlaku pada Desember 2022.
Menanggapi kebijakan batas harga G7 tersebut, Kremlin menyatakan, Rusia akan berhenti menjual minyak ke negara-negara yang menerapkan batas harga. Menurut Kantor Presiden Vladimir Putin, batas harga itu diyakini akan mengacaukan pasar minyak global.
Kantor Presiden Rusia juga memastikan telah menghentikan pasokan gasnya ke Nordstream I, satu-satunya pipa yang mengalir dari Moskow ke Eropa. Juru Bicara Kremlin mengatakan tetap tidak akan mengalirkan gas melalui pipa itu sebelum sanksi negara-negara Barat dicabut.
Baca juga: Uni Eropa Akan Batasi Harga Gas Rusia, Ini Ancaman Putin
REUTERS