TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sebuah pemerintahan, Menteri Luar Negeri adalah jabatan yang sangat strategis. Perdana Menteri Inggris yang baru Liz Truss mempercayakan jabatan itu pada James Cleverly.
Cleverly adalah sekutu lama mantan Perdana Menteri Boris Johnson dan pendukung setia Truss. Secara luas, dia dianggap sebagai pemeran utama, yang akan mendampingi perdana menteri Inggris yang baru.
Ketika Pemerintahan Johnson runtuh pada Juli 2022, Cleverly naik jabatan sebagai Sekertaris bidang Pendidikan. Lalu ketika ditanya oleh kantor berita PA, apakah dia akan mengambil tawaran menteri luar negeri jika itu ditawarkan oleh Truss, dia dengan ringkas menjawab,"Siapa yang tidak akan menerimanya?"
Pada dasarnya, ini bukanlah tugas pertama Cleverly di kantor Kementerian Luar Negeri Inggris. Sebelumnya dia bekerja sebagai starf di kantor tersebut saat lembaga itu dipimpin Truss, dan di bawah pimpinan Dominic Raab.
Dia juga pernah menjadi ketua bersama partai Tory dan memegang posisi menteri di sebuah departemen yang sekarang tidak berfungsi karena Inggris sudah keluar dari Uni Eropa.
Terjunnya Cleverly ke dunia politik Inggris bisa dibilang 'kecelakaan'. Sebab dia, yang menghabiskan sebagian besar masa kecilnya bersama keluarga di Chelmsford, Essex, bercita-cita ingin menjadi tentara Angkatan Darat selepas lulus sekolah menengah.
Akan tetapi, ambisinya terhenti karena dia cidera. Walhasil, dia kembali ke pendidikannya untuk mendapatkan gelar S1 jurusan bisnis, yang mungkin terinspirasi dari ayahnya yang seorang pengusaha.
Cleverly menikah dengan Susannah Janet Temple atau lebih akbrab disapa Susie pada tahun 2000. Keduanya dikaruniai dua anak.
Cleverly menapaki karir dengan bekerja di majalah dan penerbitan digital. Bisa dikatakan, dia mengerjakan sejumlah "judul pemimpin pasar" sebelum mendirikan perusahaannya sendiri.
Dia memberanikan diri masuk ke dunia politik ketika sudah lama berkawan dengan seorang mantan Perdana Menteri Inggris. Karirnya dipolitik tak mudah. Dia gagal untuk bekerja di dewan Lewisham pada 2002. Tak gentar, dia lalu mencalonkan diri menjadi anggota parlemen dari Lewisham East pada 2005, tetapi kalah dari Partai Buruh.
Setelah berkali-kali gagal, Cleverly akhirnya terpilih anggota di Majelis London untuk Bexley dan Bromley pada 2008. Dia kemudian menggantikan mantan Perdana Menteri Boris Johnson sebagai ketua Dewan Limbah dan Daur Ulang London. Pada 2012, Johnson yang saat itu menjadi Wali Kota London, menjadikannya ketua Otoritas Kebakaran London.
Pada tahun 2015 Cleverly mengundurkan diri dari posisi tersebut setelah terpilih untuk mencalonkan diri sebagai anggota Parlemen Inggris pada pemilu berikutnya. Dia berhasil mengamankan kursi Braintree-nya untuk pertama kali tahun itu.
Dalam politik Inggris, Cleverly telah menjadi pendukung setia Truss. Pada posisi barunya (Menteri Luar Negeri Inggris), Cleverly akan membantu Truss mengatasi tantangan yang menakutkan contohnya perang Ukraina dan hubungan Inggris dengan Cina.
Pada acara pengangkatannya, Cleverly memuji Truss karena pernah menjadi menteri luar negeri yang hebat. Saat ini, dia berharap bisa membangun jejaknya sendiri.
INDEPENDENT | NESA AQILA
Baca juga: Uni Eropa Akan Batasi Harga Gas Rusia, Ini Ancaman Putin
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini