TEMPO.CO, Jakarta - Tujuh pria mencoba bunuh diri dengan minum racun di tempat kerja mereka di India tengah, setelah upah mereka selama tujuh bulan tidak dibayar, kata para pejabat.
Ketujuh pekerja itu dipekerjakan di sebuah pabrik yang membuat bagian-bagian dapur modular di kota Indore, negara bagian Madhya Pradesh.
Mereka memutuskan minum racun bersama-sama setelah diberitahu bahwa mereka dikirim ke pabrik lain yang dijalankan oleh perusahaan yang sama, lapor harian India The Indian Express.
Para korban diidentifikasi sebagai Jamunadhar Vishwakarma, Deepak Singh, Rajesh Mameroniya, Devilal Karodiya, Ravi Karodiya, Jitendra Dhamiya dan Shekar Verma.
Mereka telah dipekerjakan oleh perusahaan untuk jangka waktu antara dua hingga 20 tahun, tambah laporan itu.
Seluruh korban kini dalam kondisi stabil, kata pejabat polisi. Polisi mengatakan penyelidikan awal mengkonfirmasi bahwa para pekerja perusahaan swasta itu tidak dibayar upah mereka secara teratur selama tujuh bulan terakhir.
Vishwakarma, salah satu pekerja yang selamat, menuduh perusahaan ingin mengeluarkan karyawan dari pekerjaan. Namun, ia menuding bahwa para pejabat pemerintah takut untuk mengambil langkah secara terbuka.
“Pemilik Ravi Bafna mengatakan kepada kami bahwa Anda harus mendengarkan apa yang dikatakan HR dan melakukannya. Anda tidak bisa datang kepada saya. Ketika kami pergi bekerja hari ini di pabrik lama, kami diberitahu bahwa tidak ada pekerjaan untuk kami. Kami tahu mereka malah akan mendapatkan pekerja dari Delhi, Mumbai yang memiliki pengalaman di bidang yang sama, ”kata pekerja itu kepada Express.
Karyawan lain dari perusahaan itu mengatakan tujuh pria yang mencoba bunuh diri sudah digantikan oleh perusahaan.
Tujuh pekerja diberitahu bahwa tidak ada pekerjaan di pabrik hanya dua hari yang lalu, kata pekerja itu, tetapi semua orang kembali bekerja pada Rabu seperti biasa. Hal ini mengejutkan tujuh pekerja yang melihat pabrik beroperasi secara normal.
Pejabat polisi yang menyelidiki upaya bunuh diri tersebut mengatakan para pekerja sebelumnya telah menyetujui pemindahan tersebut tetapi memprotes pada Rabu dengan mengonsumsi racun. Mereka dibawa ke rumah sakit terdekat, dan selamat.
“Para karyawan telah setuju dua hari yang lalu, tetapi pada Rabu setelah tiba di pabrik sekitar jam 11 pagi, mereka memprotes pemindahan tersebut dan kemudian mencoba bunuh diri dengan memakan zat beracun. Mereka dibawa ke Rumah Sakit MY,” kata seorang inspektur polisi seperti dikutip oleh The Indian Express.
Pemilik pabrik mengatakan pejabat telah menyetujui pemindahan karyawan ke unit terpisah karena unit tempat mereka bekerja saat ini tidak dalam kondisi baik, menurut dia. Pemilik pabrik, Bafna, mengaku sedang pergi ketika para pekerja menelan zat beracun.
Dia menambahkan bahwa dia tidak mengetahui keluhan pasti dari tujuh pekerja.
Statistik pemerintah pada 2021 menunjukkan lonjakan kematian terbesar karena bunuh diri dilaporkan di antara mereka yang bekerja sendiri dan bertaruh harian di negara tersebut.
Tingkat kematian akibat bunuh diri di seluruh negeri melonjak ke level tertinggi dalam sejarah pada tahun lalu. Melonjak 11,52 persen dibandingkan dengan 2020. India juga melaporkan 120 kematian per juta penduduknya.
Baca juga: Punya Tunggakan Uang Sekolah, Murid di India Bunuh Diri
THE INDIAN EXPRESS
"Jangan remehkan depresi. Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri di Indonesia, bisa menghubungi : Yayasan Pulih (021) 78842580"