Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Simpatisan Moqtada al-Sadr Hentikan Unjuk Rasa

Reporter

image-gnews
Pendukung pemimpin populis Irak Moqtada al-Sadr berkumpul untuk salat Jumat di Grand Festivities Square di dalam Zona Hijau, di Baghdad, Irak 5 Agustus 2022. REUTERS/Thaier Al-Sudani
Pendukung pemimpin populis Irak Moqtada al-Sadr berkumpul untuk salat Jumat di Grand Festivities Square di dalam Zona Hijau, di Baghdad, Irak 5 Agustus 2022. REUTERS/Thaier Al-Sudani
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ulama Syiah yang punya pengaruh kuat di Irak, Moqtada al-Sadr memerintahkan para pengikutnya untuk mengakhiri unjuk rasa di Ibu Kota Baghdad pada Selasa, 30 Agustus 2022. Seruan Sadr itu, untungnya didengar hingga mampu meredakan konfrontasi yang menyebabkan kekerasan paling mematikan di ibu kota Irak dalam beberapa tahun.

Sadr mengutuk pertempuran itu dan memberi waktu satu jam kepada para pengikutnya untuk membubarkan diri. Dia meminta maaf setelah 22 orang tewas dalam kerusuhan mencekam antara kelompok bersenjata yang setia kepadanya dengan faksi-faksi Syiah di Irak proksi Iran.

"Ini bukan revolusi karena telah kehilangan karakter damainya. Menumpahkan darah Irak itu haram," kata Sadr dalam pidato yang disiarkan televisi, dilansir Reuters.

Ulama Syiah Irak Moqtada al-Sadr berbicara dalam konferensi pers dengan politisi Irak Ammar al-Hakim, pemimpin Arus Hikma, di Najaf, Irak 17 Mei 2018. REUTERS/Alaa al-Marjani

Batas waktu yang terhitung sekitar pukul 2 siang waktu setempat, memperlihatkan para pengikut Sadr meninggalkan daerah di Zona Hijau. Wilayah itu merupakan komplek perkantoran dari lembaga pemerintah Irak dan kantor-kantor kedutaan asing.

Bentrokan pada Senin lalu antara kelompok Syiah Irak merupakan buntut dari 10 bulan kebuntuan politik Irak sejak pemilu anggota parlemen Irak pada Oktober 2021. Pendukung Sadr menduduki gedung parlemen Irak selama berminggu-minggu.

Secara politik, Sadr memposisikan dirinya sebagai nasionalis yang menentang semua pengaruh asing, terutama Iran. Sadr muncul sebagai pemenang utama dalam pemilu Irak tahun lalu.

Akan tetapi dia gagal membentuk koalisi pemerintahan dengan partai-partai Arab Muslim Sunni dan Kurdi, tanpa kelompok-kelompok Syiah yang didukung Iran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kekerasan pada minggu ini, meletus setelah Sadr mengatakan dia menarik diri dari semua aktivitas politik. Keputusan dia ambil atas kegagalan para pemimpin dan partai Syiah saingannya untuk mereformasi sistem pemerintahan yang korup dan busuk.  

Presiden Irak Barham Salih menyambut baik penghentian awal kekerasan setelah pidato Sadr. Akan tetapi ia memperingatkan bahwa krisis politik di Irak belum berakhir dan menyerukan pemilu dini, seperti tuntutan Sadr, sebagai jalan paling potensial untuk keluar dari kebuntuan politik.

Menurut Salih, yang terpenting lawan Sadr yang bersekutu dengan Iran menyambut seruannya untuk tenang, termasuk Hadi al-Amiri, pemimpin aliansi politik saingan utamanya. "Inisiatif Sadr berani dan pantas dipuji," kata Amiri dalam sebuah pernyataan.  

REUTERS

Baca juga: Pertempuran di Irak Memanas, Sejumlah Roket Mendarat di Zona Hijau Baghdad

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.            

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Perbedaan Kampanye Negatif dan Kampanye Hitam saat Pilkada

1 hari lalu

Simpatisan Gerakan Pemuda Islam Indonesia menggelar aksi deklarasi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 Damai di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, 25 Maret 2018. Aksi yang diisi dengan penggalanan tanda tangan dari masyarakat tersebut bertujuan untuk mendukung Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 yang damai dengan menolak segala kampanye hitam, ujaran kebencian, informasi
Mengenal Perbedaan Kampanye Negatif dan Kampanye Hitam saat Pilkada

Jelang pilkada, potensi munculnya kampanye negatif bahkan kampanye hitam menguat.


Survei: Masyarakat Antusias Pilkada 2024 tapi Aktivisme Politik Rendah

5 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Survei: Masyarakat Antusias Pilkada 2024 tapi Aktivisme Politik Rendah

Sigi nasional yang dilkukan pada kuartal II tahun ini menemukan 90 persen masyarakat menyatakan mengetahui tentang Pilkada 2024.


Pengamat Sebut Peluang Karier Politik Anies Baswedan Masih Bagus Meski Gagal Maju di Pilkada

7 hari lalu

Anies Baswedan. Foto/youtube
Pengamat Sebut Peluang Karier Politik Anies Baswedan Masih Bagus Meski Gagal Maju di Pilkada

Pengamat politik dari Unpad menilai peluang karier politik Anies Baswedan masih bagus kendati gagal maju di pemilihan kepala daerah atau pilkada.


Polres Banda Aceh Pulangkan 16 Demonstran yang Ditangkap di DPR Aceh

8 hari lalu

Ilustrasi Petugas Pengaman Demonstrasi/unjuk rasa/ Petugas Anti Huru-hara. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Polres Banda Aceh Pulangkan 16 Demonstran yang Ditangkap di DPR Aceh

Polisi menyebut, para demonstran yang ditangkap telah dijemput oleh keluarga dan wali mereka pada Sabtu, 31 Agustus 2024.


Modal Politik 3 Wanita Calon Gubernur di Pilkada Jatim 2024

9 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Modal Politik 3 Wanita Calon Gubernur di Pilkada Jatim 2024

Khofifah, Risma, dan Luluk siap maju untuk Pilkada Jatim 2024. Ketiganya memiliki dukungan massa yang tak main-main.


LBH Jakarta Desak Polri Tunjukkan Formulir Penggunaan Kekuatan Saat Hadapi Demonstran

10 hari lalu

Massa bersitegang dengan aparat Kepolisian saat aksi menolak revisi UU Pilkada di gerbang belakang DPR RI, Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
LBH Jakarta Desak Polri Tunjukkan Formulir Penggunaan Kekuatan Saat Hadapi Demonstran

LBH Jakarta mendesak Polri untuk transparan dengan menunjukkan Formulir Penggunaan Kekuatan Saat hadapi demonstran melawan politik dinasti.


BEM SI Gelar Aksi Solidaritas di Bandung Atas Represifitas Aparat: Kami Dilihat Sebagai Ancaman

10 hari lalu

Perwakilan BEM SI melakukan orasi di depan peserta dalam aksi solidaritas bagi korban represifitas aparat di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, 29 Agustus 2024. Dok: TEMPO/Hatta Muarabagja
BEM SI Gelar Aksi Solidaritas di Bandung Atas Represifitas Aparat: Kami Dilihat Sebagai Ancaman

Aksi BEM SI ini dilakukan sebagai bentuk sikap atas represifitas aparat di berbagai daerah beberapa waktu lalu.


5 Alasan Partai Politik Merekrut Artis

11 hari lalu

Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (kanan) dan Rano Karno (kiri) saat mendaftarkan diri sebagai peserta Pilgub DKI Jakarta 2024 di Kantor KPU DKI Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2024. Pasangan Pramono Anung-Rano Karno mendaftarkan diri sebagai peserta Pilgub DKI Jakarta 2024 dengan dukungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
5 Alasan Partai Politik Merekrut Artis

Sejumlah artis kerap jadi andalan partai politik saat musim pemilu.


Kompolnas Surati Mabes Polri, Minta Pertanggungjawaban Penggunaan Gas Air Mata saat Bubarkan Demonstrasi

11 hari lalu

Mahasiswa melawan saat polisi menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan aksi yang menuntut pemakzulan Joko Widodo di Jalan Pemuda, Semarang, Senin 26 Agustus 2024. Selain water canon polisi juga menghujani mahasiswa dengan gas air mata untuk membubarkan mereka, yang membuat puluhan mahasiswa pingsan dan dilarikan ke sejumlah rumah sakit. Tempo/Budi Purwanto
Kompolnas Surati Mabes Polri, Minta Pertanggungjawaban Penggunaan Gas Air Mata saat Bubarkan Demonstrasi

Komisioner Kompolnas Poengky mengatakan, gas air mata memang tidak mematikan, tapi polisi tetap harus waspada dalam penggunaannya.


Polda Metro Jaya: Pengamanan Aksi Beberapa Hari Terakhir Sesuai SOP

11 hari lalu

Polisi menendang peserta aksi demonstrasi Kawal Putusan MK di Gedung DPR RI, 22 Agustus 2024. Foto: TEMPO
Polda Metro Jaya: Pengamanan Aksi Beberapa Hari Terakhir Sesuai SOP

Polda Metro Jaya menyatakan jajarannya tetap menunjukkan sikap humanis terhadap demonstran, bahkan ada polisi yang terluka