English Collective of Prostitutes pada Sabtu, 20 Agustus 2022, memperingatkan kalau kenaikan biaya hidup di Inggris bisa mendorong perempuan terjun ke industri seks. Beberapa perempuan bahkan terpaksa mencari laki-laki hidung belang di pinggir jalan.
English Collective of Prostitutes adalah sebuah LSM yang berkantor pusat di London, yang memberi nasehat pada perempuan yang bekerja di industri seks soal bagaimana tetap aman dan terhindar dari masalah hukum. Kepada Sky News, lembaga itu mengatakan telah melihat permohonan saluran bantuan di English Collective of Prostitutes mengalami kenaikan pada musim panas ini.
Juru bicara English Collective of Prostitutes, Niki Adams, mengatakan kenaikan harga makanan dan energi telah membuat perempuan terdorong ke lembah hitam prostitusi.
“Secara keseluruhan dari apa yang kami lihat adalah mereka yang bekerja di industri prostitusi berasal dari tempat yang putus asa. Itu artinya, mereka tak bisa melindungi diri mereka dari kekerasan dan eksploitasi,” kata Adams.
Adams menceritakan ada seorang perempuan yang datang padanya dalam kondisi kehilangan uang ratusan GBP saat program bantuan langsung tunai Inggris pindah ke sistem Universal Credit. Ini adalah program sosial dari Pemerintah Inggris, yang diakui London bisa membuat 900 ribu penerimanya terpuruk saat program ini benar-benar selesai.
“Dia (perempuan yang datang menemui Adams) mulai melakukan beberapa hal pada sore di jalan-jalan, hanya demi bisa membayar tagihan-tagihan,” kata Adams, yang menyebut perempuan itu hidup dengan empat anak di rumah.
Pada bulan lalu, inflasi di Inggris sebesar 10 persen. Jutaan warga Inggris berpotensi menghadapi kekurangan bahan makanan dan energi pada musim dingin nanti.
Beyond The Streets, sebuah lembaga amal yang membantu perempuan agar meninggalkan pekerja sebagai prostitusi, melihat adanya kenaikan jumlah perempuan yang menjual diri demi bertahan hidup.
“Kami menyebut ini karena satu-satunya pilihan bagi perempuan-perempuan itu untuk bertahan hidup. Demi memenuhi kebutuhan dasar hidup sehari-hari, demi bisa punya cukup uang untuk membeli makanan dan menyewa tempat tinggal,” kata Nikki McNeill, staf di Beyond The Streets.
Sedangkan Adams menambahakan ada juga beberapa perempuan yang bekerja di dunia prostitusi karena dipaksa agensi mereka, yang sering menempatkan perempuan-perempuan itu bekerja dalam kondisi yang tidak aman.
Sumber: RT.com
Baca juga: 3 Alasan Pasangan yang Pernah Selingkuh Sulit Berubah
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.