TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Kongres Buruh Nigeria (NLC) pada Minggu, 17 Juli 2022, mengumumkan akan memulai unjuk rasa selama dua hari pada 26 Juli 2022 untuk memprotes penutupan seluruh universitas negeri di Nigeria. Penutupan itu menyusul belum tercapainya kata sepakat soal gaji antara Pemerintah Nigeria dengan para dosen.
NLC adalah serikat yang memayungi dosen universitas negeri di Nigeria dan mewakili jutaan pekerja di banyak sektor di negara itu, termasuk buruh yang bekerja disektor minyak. Nigeria adalah negara dengan perekonomian terbesar di Benua Afrika. NLC dalam keterangan menjelaskan akan memobilisasi para anggotanya untuk melakukan unjuk rasa demi kebaikan pemerintah.
Aksi mogok kerja oleh dosen-dosen di universitas negeri di Nigeria umum terjadi. Mogok kerja terbaru terjadi pada 14 Februari 2022 yang dilakukan oleh Academic Staff Union of Universities. Sedangkan aksi mogok kerja yang dilakukan pada 2020 berlangsung sampai 9 bulan.
Cara penggajian dan fasilitas mengajar telah membuat para dosen mogok kerja menuntut pemerintah Nigeria memberikan pendanaan untuk sekolah-sekolah negeri. Para pekerja di sektor minyak dan gas, sudah mengancam akan ikut melakukan aksi mogok kerja para dosen. Jika ini terjadi, maka akan memperburuk kekurangan pasokan bahan bakar di Nigeria.
Nigeria saat ini sedang menghadapi setumpuk masalah ketidakamanan menyusul gelombang kasus-kasus penculikan, tingginya angka pengangguran, inflasi dan rendahnya pertumbuhan ekonomi sehingga memicu kerusuhan. Sedangkan revenue yang diterima Pemerintah Nigeria rendah dan defisitnya besar menyusul kenaikan harga minya.
Jika tidak ada aral melintang, pemilu Nigeria akan diselenggarakan pada awal tahun depan. Pemilu tersebut akan memilih presiden Nigeria yang baru, anggota parlemen dan orang-orang yang akan duduk di pemerintahan.
Sumber: Reuters
Baca juga: 300 Tahanan di Nigeria Kabur
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.
