TEMPO.CO, Jakarta - Israel berharap warga minoritas Muslim di negara itu dapat terbang langsung ke Arab Saudi untuk menjalankan ibadah haji tahun depan setelah kerajaan mengisyaratkan keterbukaan baru saat menjamu Presiden AS Joe Biden.
Saudi sebelumnya mengatakan wilayah udaranya akan terbuka untuk semua maskapai termasuk pesawat Israel, yang sebelumnya memiliki koridor Saudi hanya untuk tujuan Teluk. Izin juga diberikan bagi maskapai Israel untuk tujuan Asia.
Esawi Freij, menteri kerja sama regional Israel, mengatakan keputusan Saudi menunjukkan upaya yang didorong AS untuk menggerakkan negara-negara menuju hubungan yang lebih normal.
"Ini mengubah mimpi menjadi kenyataan bagi umat Islam seperti saya," kata Freij, Sabtu, 16 Juli 2022.
"Saya percaya bahwa, dalam setahun, warga Muslim Israel akan dapat terbang dari Ben Gurion (bandara dekat Tel Aviv) ke Jeddah dan dari sana ke Mekah untuk memenuhi tugas hajinya," kata Freij kepada Kan.
Freij sebelumnya mengatakan, bahwa dia telah meminta Arab Saudi untuk menerima penerbangan langsung dari Tel Aviv bagi warga Muslim. Israel juga telah meminta izin yang diperluas untuk maskapai mereka untuk terbang di atas tanah Saudi ke tujuan Asia.
Saat ini, Arab Saudi menerima jamaah haji asal Israel ke Mekah tetapi mengharuskan mereka untuk melakukan perjalanan melalui negara ketiga, yang menurut Frej bisa menghabiskan biaya hingga $11.500 atau Rp172 juta untuk perjalanan selama seminggu. Jika langsung, bisa lebih hemat separuhnya.
Reuters | Times of Israel