Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perang Geng Haiti Kian Mengerikan, Hampir 90 Orang Tewas dalam Sepekan

Reporter

image-gnews
Pimpinan Geng 400 Mawozo,  Lanmo Sanjou, ketika menuntut tebusan untuk misionaris yang disandera, Oktober 2021. (Youtube/hcabarbieri.it)
Pimpinan Geng 400 Mawozo, Lanmo Sanjou, ketika menuntut tebusan untuk misionaris yang disandera, Oktober 2021. (Youtube/hcabarbieri.it)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perang geng di ibukota Haiti telah menewaskan sedikitnya 89 orang dalam sepekan terakhir. Kekacauan dipicu oleh berbagai hal di antaranya melonjaknya harga, kekurangan bahan bakar yang mempercepat kerusuhan di Port-au-Prince.

Kerusuhan meletus pada 7 Juli antara dua faksi yang bersaing di Cite Soleil, sebuah lingkungan miskin dan padat penduduk di Port-au-Prince. Ketika tembakan meletus di daerah kumuh selama hampir satu minggu, polisi tidak melakukan intervensi karena kurangnya anggota. Sementara organisasi kemanusiaan internasional berjuang mengirimkan pasokan makanan penting dan memberikan perawatan medis kepada para korban.

Ribuan keluarga yang tinggal di daerah kumuh tidak dapat mengambil makanan atau air. Puluhan penduduk pun tewas menjadi korban peluru nyasar di rumah mereka.

"Setidaknya 89 orang tewas dan 16 lainnya hilang dalam kekerasan pekan lalu," ujar Jaringan Pertahanan Hak Asasi Manusia Nasional dalam sebuah pernyataan. Lembaga itu menambahkan bahwa 74 orang lainnya menderita luka tembak atau pisau.

Mumuza Muhindo, kepala misi lokal Doctors Without Borders, mendesak kepada anggota geng agar mengizinkan petugas medis mengakses Brooklyn dengan aman. Brooklyn adalah sebuah area di Cite Soleil yang paling terkena dampak kekerasan. Meski berbahaya, kata Muhindo, pihaknya telah mengoperasi rata-rata 15 pasien sehari sejak Jumat lalu.

Dia mengatakan rekan-rekannya menemukan mayat yang terbakar dan membusuk di sepanjang jalan menuju lingkungan Brooklyn. Korban kemungkinan adalah anggota geng atau orang yang mencoba melarikan diri dari bentrokan. “Ini medan perang yang sebenarnya,” kata Muhindo. "Tidak mungkin memperkirakan berapa banyak orang yang terbunuh."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cite Soleil adalah rumah bagi terminal minyak yang memasok ibu kota dan seluruh Haiti utara. Akibatnya bentrokan tersebut berdampak buruk pada ekonomi kawasan dan kehidupan sehari-hari masyarakat. SPBU di Port-au-Prince tidak memiliki gas untuk dijual, menyebabkan harga di pasar gelap meroket.

Situasi kian rumit karena geng-geng menculik orang-orang dari semua lapisan masyarakat, termasuk orang asing, dari jalanan. Akibat lambannya polisi, geng-geng semakin berani dalam beberapa pekan terakhir. 

Setidaknya 155 penculikan terjadi di bulan Juni, naik dibandingkan dengan 118 kasus di bulan Mei. Kemiskinan menyebabkan banyak orang Haiti melarikan diri ke Republik Dominika, yang berbatasan dengan Haiti, atau ke Amerika Serikat.

Baca: Top 3 Dunia: Iming-Iming Putin, Perang antar-Geng Haiti, Bunker Istana Rajapaksa

CHANNEL NEWS ASIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ibu Kota Haiti Diserang Geng Bersenjata Jelang Transisi Pemerintahan

4 hari lalu

Petugas polisi mengambil bagian dalam konfrontasi dengan geng di dekat Istana Nasional, di Port-au-Prince, Haiti 21 Maret 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Ibu Kota Haiti Diserang Geng Bersenjata Jelang Transisi Pemerintahan

Geng-geng bersenjata melancarkan serangan baru di beberapa bagian ibu kota Haiti, Port-au-Prince, menjelang pelantikan pemerintahan baru


Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

21 hari lalu

Warga beristirahat di lorong Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara, Senin, 22 Januari 2023. Warga Kampung Bayam menempati Kampung Susun Bayam (KSB) walaupun belum melakukan serah terima kunci dengan PT Jakpro sebagai pengelola, penempatan itu dilakukan warga karena mereka kecewa kepada pengelola yang belum juga memberikan kepastian kepada mereka soal penempatan di KSB. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

Ketua Kampung Bayam, Furqon ditangkap. Warga menyebut penangkapan yang dilakukan Polres Jakarta Utara itu sebagai penculikan.


Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

23 hari lalu

Enam prajurit TNI dari Batalyon Infanteri 100/PS yang didakwa menganiaya Sures, dituntut tujuh dan enam bulan penjara di Pengadilan Militer I-02 Medan. Foto: Istimewa
Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.


YouTuber Amerika Diculik di Haiti Saat Ingin Wawancarai Pentolan Geng 'Barbekyu'

27 hari lalu

Warga membawa barang-barang saat meninggalkan rumah akibat kekerasan geng, di bagian Pernier di Port-au-Prince, Haiti 30 Januari 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
YouTuber Amerika Diculik di Haiti Saat Ingin Wawancarai Pentolan Geng 'Barbekyu'

Seorang Youtuber asal Amerika Serikat ditangkap saat hendak mewawancarai pentolan geng Haiti.


Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

27 hari lalu

Ilustrasi penyanderaan / sandera / penculikan. Shutterstock
Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.


Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

29 hari lalu

Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Gerak Tutup TPL melakukan aksi di depan Kementerian Koordiator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Rabu, 24 November 2021. Aksi tersebut menyampaikan tuntutan agar Kemenko Kemaritiman dan Investasi mencabut izin konsesi PT Toba Pulp Lestari (PT TPL) dari wilayah adat serta menghentikan kriminalisasi kepada masyarakat adat Tano Batak. TEMPO/Muhammad Hidayat
Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

Sorbatua Siallagan gencar melawan upaya pencaplokan Toba Pulp Lestari. Ia dilaporkan karena menduduki kawasan hutan di area konsesi PT TPL.


Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

29 hari lalu

Ilustrasi penculikan di mobil. Shutterstock
Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

Ramai di media sosial unggahan cerita korban yang diduga mengalami tindakan kekerasan oleh sopir GrabCar. Bagaimana kronologinya?


Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

31 hari lalu

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tiba di Kosmodrom Vostochny sebelum pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di wilayah timur jauh Amur, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/ Vladimir Smirnov/Pool melalui REUTERS/File Foto
Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka


PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

35 hari lalu

Orang-orang berjalan melewati mobil yang rusak di lingkungan Carrefour Feuilles, yang sepi karena kekerasan geng, di Port-au-Prince, Haiti 19 Maret 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

PBB melaporkan bahwa 5,5 juta dari total 11,4 juta orang yang tinggal di Haiti membutuhkan bantuan kemanusiaan. 3 juta di antaranya adalah anak-anak


Pemimpin Geng Haiti Tewas Saat Pembentukan Dewan Transisi Hampir Selesai

35 hari lalu

Kartu remi berlumuran darah tergeletak di lantai di samping mayat dua pria yang ditembak mati di tengah meningkatnya kekerasan geng, di Port-au-Prince, Haiti 18 Maret 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Pemimpin Geng Haiti Tewas Saat Pembentukan Dewan Transisi Hampir Selesai

Ernst Julme, yang dikenal sebagai Ti Greg, adalah rekan pemimpin geng kuat Haiti Jimmy "Barbecue" Cherizier.