TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Sri Langka, Gotabaya Rajapaksa, menghilang beberapa saat sebelum istana kepresidenan di Kolombo diduduki pengunjuk rasa, Sabtu lalu, 9 Juli 2022.
Sejumlah sumber di pemerintahan Sri Langka menyatakan, Rajapaksa dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe diungsikan Jumat malam, begitu pengunjuk rasa tidak bisa lagi dibendung.
Rajapaksa belum terlihat di depan umum sejak Jumat. Ia juga belum secara langsung mengatakan apa-apa tentang pengunduran diri. Kantor PM Wickremesinghe mengatakan dia juga akan berhenti, meskipun dia maupun Rajapaksa tidak dapat dihubungi. Juru bicara pemerintah juga belum mengeluarkan pernyataan.
Satu-satunya komunikasi Rajapaksa adalah dengan Ketua Parlemen Mahinda Yapa Abeywardena, yang mengatakan pada hari Sabtu bahwa presiden akan mundur "untuk memastikan penyerahan kekuasaan secara damai".
Laman India.com, menyebutkan ada spekulasi bahwa Rajapaksa bersembunyi di kapal milik Angkatan Laut Sri Langka di lepas pantai.Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan beberapa pria berpakaian formal, buru-buru berjalan pergi dengan koper dan naik ke kapal angkatan laut.
Spekulasi lain menyebutkan Rajapaksa akan terbang ke luar negeri. Namun sejauh ini belum ada konfirmasi dari pemerintah maupun Angkatan Laut Sri Langka.
Setidaknya empat menteri Kabinet menawarkan pengunduran diri mereka. Menteri Pertanian Mahinda Amaraweera mengatakan dia akan berhenti begitu dia secara seremonial menerima stok pupuk yang jatuh tempo pada hari Minggu dari India.
“Saya akan mengundurkan diri hari ini setelah menerima 40.000 MT urea yang telah kami terima di bawah batas kredit India kemarin,” kata Amaraweera kepada wartawan seperti dikutip The Hindu.
Pada bulan Mei, kakak Presiden Gotabaya Rajapaksa, Mahinda Rajapaksa mundur dari jabatan perdana menteri karena protes besar-besaran anti-pemerintah.
Keluarga Rajapaksa mendapat tempat terhormat dan dianggap pahlawan bagi orang Sri Langka karena memenangkan perang saudara melawan kelompok seperatis Macan Tamil atau LTTE, tetapi mereka sekarang disalahkan atas krisis ekonomi terburuk di negara itu.
Pakar konstitusi mengatakan jika presiden dan perdana menteri mengundurkan diri, langkah selanjutnya adalah penunjukan ketua DPR sebagai penjabat presiden dan parlemen memilih presiden baru dalam waktu 30 hari untuk menyelesaikan masa jabatan Rajapaksa.
Frustrasi dengan krisis ekonomi memuncak pada hari Sabtu ketika kerumunan besar pengunjuk rasa melonjak menerobos penjagaaan bersenjata ke istana presiden. Perabotan dan artefak hancur, dan beberapa mengambil kesempatan untuk bermain-main di kolam renangnya.
Mereka kemudian pindah ke kantor presiden dan kediaman resmi perdana menteri. Menjelang malam, pengunjuk rasa membakar rumah pribadi Ranil Wickremesinghe.
India | The Hindu | Reuters