TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan yang dijuluki ratu kripto, Ruja Ignatova menjadi target buronan FBI. Ia dituduh menipu investor lebih dari US$ 4 miliar atau setara Rp 59 triliun sehingga masuk dalam daftar 10 buron FBI yang paling dicari. Perempuan berusia 42 tahun itu bergabung dengan daftar tersangka yang dicari bersama penjahat lain seperti pembunuh dan pemimpin kartel narkoba. Dia satu-satunya wanita yang masuk dalam daftar 10 buronan kakap selama 72 tahun terakhir.
Ignatova, yang nama panggilannya adalah “Cryptoqueen,” telah buron sejak 2017. Dia dan rekannya mendirikan OneCoin, sebuah perusahaan berbasis di Bulgaria yang memasarkan cryptocurrency atau uang kripto. Pihak berwenang menuduh ia telah melakukan penipuan. Menurut FBI, jutaan investor di seluruh dunia tertipu sejak dia mulai mendirikan OneCoin pada 2014.
FBI menawarkan hadiah hingga US$ 100.000 atau sekitar Rp 1,5 miliar untuk orang yang memberikan informasi keberadaannya. Menurut FBI, Ignatova kemungkinan bersama para pengawal bersenjata. “Ada begitu banyak korban di seluruh dunia yang secara finansial hancur karena ini,” kata agen khusus FBI Ronald Shimko, yang menyelidiki kasus ini dari FBI New York. “Kami ingin membawanya ke pengadilan.”
FBI percaya Ignatova mungkin telah diberi tahu bahwa dia berada di bawah penyelidikan federal dan internasional sesaat sebelum dia pertama kali didakwa di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan New York pada Oktober 2017. Dia melakukan perjalanan dari Bulgaria ke Athena, Yunani pada Oktober 2017 dan tidak terlihat lagi sejak itu.
Ignatova menguasai bahasa Inggris, Jerman dan Bulgaria. Ia kemungkinan menggunakan paspor palsu. Ciri-ciri fisiknya adalah bermata cokelat dan rambut hitam, namun menurut penyelidik kemungkinan dia telah mengubah penampilannya.
Perempuan ini didakwa melakukan persekongkolan untuk penipuan, konspirasi pencucian uang dan penipuan surat berharga. Shimko mengatakan Ignatova yang hidup mewah, menargetkan orang-orang yang mungkin tidak memahami seluk-beluk cryptocurrency. Para investor kemungkinan tertipu oleh pemasaran OneCoin yang mengesankan.
“Jaringan ini dibuat untuk mendorong pertumbuhan OneCoin,” kata Ignatova nya pada acara London 2016 yang dibagikan oleh FBI. “Yang saya sangat yakini akan menjadi cryptocurrency nomor satu di dunia. OneCoin mudah digunakan, OneCoin untuk semua orang.”
Baca: Perusahaan Kripto Dibobol Peretas, Rugi USD 100 Juta
NEW YORK POST