Iklan
TEMPO.CO, Jakarta -Kepolisian Kanada menembak mati dua laki-laki dalam baku tembak dalam upaya perampokan sebuah bank di Provinsi British Columbia pada Selasa, 28 Juni 2022. Enam aparat terluka dan warga di sekitar TKP dievakuasi setelah ditemukannya kemungkinan bahan peledak.
Otoritas Kanada menyampaikan, bank yang menjadi sasaran itu adalah Bank of Montreal, yang persisnya berlokasi di Saanich, Pulau Vancouver, yakni sebuah wilayah di dekat perbatasan dengan negara bagian Washington, Amerika Serikat. Tim tanggap darurat tiba di TKP sekitar pukul 11 pagi waktu setempat.
Kepala Kepolisian Saanich, Dean Duthie, menyampaikan para tersangka menggunakan senjata berat dalam menjalankan aksinya. Laporan awal menunjukkan mereka mengenakan pelindung tubuh.
Enam petugas yang dibawa ke rumah sakit akibat luka tembak, sudah bisa diperbolehkan pulang. Namun korban lainnya, mengalami luka sangat serius dan harus menunggu pulih hasil operasi.
Kepolisian Saanich melalui websitenya menyatakan telah mencabut perintah perlindungan di wilayah itu. Akan tetapi blok di dekat bank, yang mau dirampok itu, tetap ditutup karena ada waswas ditanam bom di sana.
Video yang diunggah ke media sosial menunjukkan aparat Kepolisian dan seekor anjing pelacak berjalan kaki ke arah suara tembakan yang berdentum. CBC News mewartakan, polisi telah meminta saksi untuk menyerahkan bukti video.
"Dari apa yang saya ketahui, ini insiden yang kacau, tragis, dinamis, dan penuh kekerasan. Faktanya, tidak ada warga yang terluka dengan cara apa pun benar-benar terjadi," kata Duthie.
Perdana Menteri Justin Trudeau terkejut dan sedih dengan kekerasan tersebut. Sejak 26 Juni 2022, dia tengah berada di Eropa untuk mengikuti KTT G7 dan KTT NATO.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan
"Saya berdoa untuk aparat Kepolisian yang terluka dalam penembakan hari ini. Mereka dan rekan-rekan yang juga bergegas menuju bahaya untuk menjaga orang tetap aman ada dalam pikiran saya," kata Trudeau.
REUTERS
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.
Iklan
