TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat Rusia di wilayah Kherson Ukraina mengatakan pasukan mereka telah menahan wali kota Kherson Ihor Kolykhayev pada Selasa. Seperti dilansir Reuters Rabu 29 Juni 2022, Kolykhayev ditangkap karena menolak mengikuti perintah Moskow. Adapun seorang pejabat lokal Kherson mengatakan wali kota mereka diculik.
Kherson, sebuah kota pelabuhan di Laut Hitam, terletak tepat di barat laut semenanjung Krimea yang dicaplok Rusia. Kota itu diduduki selama pekan pertama invasi Rusia ke Ukraina, yang dimulai pada Februari, dan sebagian besar penduduk lokal telah meninggalkan wilayah tersebut.
"Saya dapat mengonfirmasi bahwa Kolykhayev ditahan oleh kantor komandan (polisi militer)," kata Ekaterina Gubareva, wakil kepala wilayah Kherson yang ditunjuk Moskow, di aplikasi pesan Telegram.
Halyna Lyashevska, penasihat Kolykhayev, mengatakan walikota diculik setelah menolak bekerja sama dengan penjajah Rusia di Ukraina. "Pagi ini, wali kota Kherson Ihor Kolykhayev datang ke salah satu fasilitas utilitas tempat karyawan dewan kota yang tersisa bekerja," kata Lyashevska di halaman Facebook-nya.
"Begitu dia keluar dari mobil, dia segera ditahan oleh penjaga nasional bersenjata dan, kemungkinan besar, FSB," katanya, merujuk pada Layanan Keamanan Federal Rusia.
Wakil lain yang ditempatkan Moskow di wilayah tersebut, Kirill Stremousov, mengatakan kepada kantor berita negara Rusia RIA pada Senin bahwa Kolykhayev melakukan "banyak kerusakan" pada "proses denazifikasi" Rusia di Ukraina."Akhirnya, dia dinetralkan," kata RIA mengutip Stremousov.
Moskow menyebut tindakannya sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata Ukraina dan "mendenazifikasi" tetangganya. Ukraina dan sekutunya di Barat mengatakan tuduhan fasis tidak berdasar dan perang adalah tindakan agresi yang tidak beralasan.
Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen laporan penculikan wali kota Kherson Kolykhayev dan tidak ada konfirmasi resmi dari pihak berwenang Ukraina. Kasus Kolykhayev menyusul penculikan pejabat Ukraina di masa lalu di wilayah di bawah kendali Moskow, termasuk Ivan Fedorov, wali kota Melitopol, yang mengatakan dia menghadapi berjam-jam interogasi "keras" ketika diculik pada Maret.
Baca juga: Rusia Makin Dekati Pusat Kota Sievierodonetsk, Terdesak di Kherson
SUMBER: REUTERS