TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu pada Kamis, 23 Juni 2022, meyakinkan Moskow dan Minks perlu mengambil sejumlah langkah darurat untuk mendorong kemampuan militer kedua negara dalam menghadapi perang yang tidak dideklarasikan dari negara-negara Barat. Hal itu diungkap oleh Shoigu setelah rapat dengan Menteri Pertahanan Belarus Viktor Khrenin di Ibu Kota Moskow.
“Belarus adalah mitra strategis kami, teman dekat dan sekutu,” kata Shoigu.
Ilustrasi tentara Rusia. REUTERS
Dia menilai kerja sama bilateral antara kedua negara saat ini mengalami perkembang meski di tengah perang, yang tidak dideklarasikan kepada kedua negara oleh negara-negara Barat. Rusia saat ini siap memberikan dukungan apapun yang dibutuhkan Belarus.
“Kondisi telah menentukan perlunya tindakan darurat untuk memperkuat kemampuan pertahanan the Union State (Belarus dan Rusia), termasuk memperkuat integritas sistem pertahanan udara,” kata Shoigu.
Shoigu juga memuji tekad Belarus yang menentang konfrontatif Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Dalam pertemuan itu, Khrenin dan delegasi dari Minsk diundang untuk menghadiri Konferensi Keamanan Moskow dan International Army Games. Dalam ajang tersebut, Rusia akan membagikan pengalaman dan temuan lainnya dengan sekutu-sekutunya.
Belarus tidak secara resmi terlibat dalam konflik Ukraina, namun Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah menjatuhkan embargo pada Minsk.
Rusia dan Belarus menandatangani pakta Union State pada 1999, yang memungkinkan kedua negara membutk sebuah kabinet gabungan, parlemen, pengadilan dan institusi lainnya. Saat integritas ini belum mencapai kemajuan, Moskow dan Minsk mengumumkan sejumlah rencana untuk memperkuat Union State pada tahun lalu.
Sumber: RT.com
Baca juga: 3 WNA Ditangkap karena Ikut Perang Ukraina
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.