TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Korea Selatan merehabilitasi nama pejabat perikanan negaranya yang sempat dituding berniat membelot sebelum tewas ditembak penjaga perbatasan Korea Utara dan mayatnya dibakar.
Lee Dae-jun hilang di laut pada September 2020 saat bekerja sebagai inspektur perikanan. Pihak berwenang Korea Utara kemudian menembaknya mati dan membakar tubuhnya, sebuah insiden yang mengejutkan banyak warga Korea Selatan dan meningkatkan ketegangan lintas perbatasan.
Penjaga pantai dan militer Korea Selatan pada saat itu menyatakan bahwa Lee tampaknya berusaha membelot ke Korea Utara, diduga karena terbelit utang judi. Tetapi keluarga Lee membantah tudingan tersebut, dan mengajukan gugatan agar pemerintah mengungkap catatannya.
Pihak berwenang pada Kamis, 16 Juni 2022 akhirnya mengumumkan bahwa berdasarkan penyelidikan ulang tidak ada bukti Lee berniat membelot.
"Kami tidak dapat menemukan bukti bahwa dia telah melakukan upaya untuk menyeberangi perbatasan ke Utara," kata Park Sang-choon, seorang pejabat penjaga pantai, dalam sebuah pengarahan.
Yoon Hyung-jin, seorang pejabat di kementerian pertahanan, meminta maaf karena "menyebabkan kebingungan" dengan membuat pengumuman berdasarkan asumsi.
"Sebagai hasil dari investigasi ulang, kami tidak dapat memverifikasi bahwa pejabat yang hilang secara sukarela pergi ke Utara, tetapi saya dapat dengan jelas mengatakan bahwa ada bukti bahwa pasukan Korea Utara menembaknya mati dan membakar tubuhnya," kata Yoon pada pengarahan yang sama.
Ethan Hee-seok Shin, seorang analis hukum yang bekerja dengan keluarga Lee, menyambut baik pernyataan tersebut, tetapi mengatakan bahwa keluarga menuntut adanya tindakan bagi mereka yang awalnya menyelidiki kasus tersebut dan menuduh Lee membelot.
"Ini adalah perkembangan yang disambut baik bahwa pemerintah baru akhirnya bergerak ... untuk memperbaiki permainan menyalahkan yang kejam terhadap mendiang Lee Dae-jun," kata Shin kepada Reuters.
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, bertemu dengan keluarga Lee sebelum menjabat pada Mei dan berjanji untuk membantu menemukan kebenaran.
Kantor Yoon mengatakan telah menarik banding pemerintah sebelumnya untuk putusan pengadilan yang lebih rendah yang memungkinkan pengungkapan beberapa dokumen kantor kepresidenan dan penjaga pantai.
Korea Utara menyatakan, penembakan terhadap Lee sebagai "tindakan membela diri" untuk mencegah wabah virus corona, dengan pemimpin Kim Jong Un membuat permintaan maaf yang langka beberapa hari setelah insiden itu.
Reuters