TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Rusia Vladimir Putin memberi peringatan keras dengan mengatakan akan menyerang target baru jika Amerika Serikat mulai memasok Ukraina dengan rudal jarak jauh.
Kantor berita TASS dan Reuters melaporkan pada Senin 6 Juni 2022, bahwa Putin mengancam jika Washington DC memasok rudal semacam itu ke Kyiv, serangan Rusia akan menjadi lebih keras lagi daripada sebelumnya.
“Kami akan menyerang target yang belum pernah kami bidik,” kata Putin seperti dikutip dalam wawancara oleh saluran televisi Rossiya-1.
Amerika Serikat pekan lalu mengatakan akan mengirim sistem roket jarak menengah baru yang canggih ke Ukraina. Inggris mengatakan akan memasok Ukraina dengan sistem roket multi-peluncuran yang dapat menyerang target hingga 80 kilometer.
Sebelumnya, ibu kota Kyiv kembali diguncang sejumlah ledakan pada Ahad pagi waktu setempat. Ini adalah serangan pertama yang melanda ibu kota Ukraina itu setelah sempat menikmati masa tenang selama beberapa pekan.
Rusia mulai meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari, setelah Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk meminta bantuan untuk membela diri dari Ukraina. Keduanya adalah wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.
Rusia mengklaim, tujuan dari operasi khusus itu adalah untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, operasi itu juga untuk melindungi orang-orang yang menjadi sasaran “genosida” oleh rezim Kiev selama delapan tahun terakhir.
Baca juga: Interpol: Ada Kemungkinan Pengiriman Senjata ke Ukraina Jatuh ke Tangan Penjahat
SUMBER: REUTERS