TEMPO.CO, Jakarta -Penembakan di Gereja Katolik St Francis di Kota Owo, barat daya Nigeria selama misa pada Ahad lalu dilaporkan menewaskan sedikitnya 50 orang termasuk wanita dan anak-anak.
"Sekelompok orang bersenjata menembaki orang-orang di luar dan di dalam gedung gereja, membunuh dan melukai jemaat," kata juru bicara polisi untuk negara bagian Ondo, Funmilayo Ibukun Odunlami seperti dilansir Reuters Senin 6 Juni 2022. Odunlami menambahkan, polisi sedang menyelidiki motif serangan itu.
Gubernur Negara Bagian Ondo, Arakunrin Oluwarotimi Akeredolu mengunjungi lokasi serangan dan orang-orang yang terluka di rumah sakit. Dia menggambarkan insiden penembakan itu sebagai "pembantaian besar" yang seharusnya tidak boleh terjadi lagi.
"Sangat menyedihkan ketika Misa Kudus berlangsung, orang-orang bersenjata tak dikenal menyerang Gereja Katolik St. Fransiskus, banyak orang yang dikhawatirkan tewas dan banyak lainnya terluka," ujar juru bicara Gereja Katolik di Nigeria, Augustine Ikwu.
Ikwu mengatakan, uskup dan imam dari paroki selamat dari serangan itu tanpa cedera. Seorang dokter di sebuah rumah sakit di Owo mengatakan kepada Reuters, setidaknya 50 jasad telah dibawa ke dua rumah sakit di kota itu. Dokter yang menolak disebutkan namanya itu juga mengatakan, rumah sakit membutuhkan donor darah untuk mengobati korban luka.
Presiden Muhammadu Buhari mengutuk penembakan di gereja Nigeria itu. Dia menyebut serangan itu sangat "keji". Sekelompok geng bersenjata kerap melakukan serangan dan penculikan untuk mendapatkan uang tebusan. Penculikan dan serangan sebagian besar terjadi di wilayah barat laut. Sementara di barat daya, serangan seperti ini jarang terjadi.
Baca juga: Kelompok Bersenjata Tembaki Penduduk di Pasar Nigeria, 43 Orang Tewas
SUMBER: REUTERS