Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pesawat Jatuh di Himalaya, 14 dari 22 Penumpang Ditemukan Tewas

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Tara Air DHC-6-300 Twin Otter sejenis dengan pesawat yang jatuh di Himalaya, 29 Mei 2022. (Wikipedia)
Tara Air DHC-6-300 Twin Otter sejenis dengan pesawat yang jatuh di Himalaya, 29 Mei 2022. (Wikipedia)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah pesawat dengan 22 penumpang jatuh di lereng Gunung Himalaya, Minggu, 29 Mei 2022. Sampai Senin, petugas penyelamat telah menemukan 14 korban tewas dan menyatakan kecil kemungkinan ada penumpang selamat.

Pesawat jatuh tersebut dioperasikan oleh Tara Air milik swasta. Kecelakaan terjadi saat cuaca mendung pada Minggu dan reruntuhan ditemukan oleh tentara Nepal pada Senin pagi setelah operasi pencarian yang dihentikan semalam dilanjutkan kembali. 

"Sangat kecil kemungkinan untuk menemukan korban selamat," kata Deo Chandra Lal Karna, juru bicara Otoritas Penerbangan Sipil Nepal.

Tek Raj Sitaula, juru bicara Bandara Internasional Tribhuvan di ibu kota Nepal, Kathmandu, mengatakan sejauh ini jenazah 14 orang telah ditemukan oleh tim penyelamat.

"Pencarian penumpang lain terus berlanjut," kata Sitaula kepada Reuters.

Pesawat De Havilland Canada DHC-6-300 Twin Otter lepas landas dari kota wisata Pokhara, 125 km barat Kathmandu, pada Minggu pagi.

Tujuannya adalah Jomsom, situs wisata dan ziarah populer yang terletak sekitar 80 km barat laut Pokhara - biasanya berjarak 20 menit penerbangan.

Namun pesawat - dengan empat orang India, dua Jerman dan 16 Nepal di dalamnya - kehilangan kontak dengan menara kontrol Pokhara lima menit sebelum mendarat, kata pejabat maskapai.

Lokasi kecelakaan berada di wilayah di mana Gunung Dhaulagiri, puncak tertinggi ketujuh di dunia pada 8.167 meter (26.795 kaki) berada, di dekat perbatasan Nepal dengan China.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tentara Nepal dan petugas penyelamat lainnya beroperasi di daerah pegunungan yang sulit di ketinggian sekitar 14.500 kaki dengan kabut tebal, kata para pejabat.

Netra Prasad Sharma, birokrat paling senior di distrik Mustang, tempat kecelakaan itu terjadi, mengatakan kondisi cuaca masih menantang.

"Ada kabut yang sangat tebal di daerah itu," katanya kepada Reuters melalui telepon. "Pencarian mayat sedang berlangsung."

Situs pelacak penerbangan Flightradar24 mengatakan, pesawat dengan nomor registrasi 9N-AET, melakukan penerbangan pertamanya pada April 1979.

Nepal, dengan delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia, termasuk Everest, memiliki rekor kecelakaan udara cukup tinggi. Cuacanya dapat berubah secara tiba-tiba dan landasan terbang biasanya terletak di daerah pegunungan yang sulit dijangkau.

Pada awal 2018, penerbangan US-Bangla Airlines dari Dhaka ke Kathmandu, Nepal, jatuh saat mendarat dan terbakar, menewaskan 51 dari 71 orang di dalamnya.

Reuters

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bhutan Hapus Syarat Asuransi Perjalanan yang Diwajibkan saat Pandemi

5 hari lalu

Paro Taktsang atau Tiger's Nest di Bhutan (Pixabay)
Bhutan Hapus Syarat Asuransi Perjalanan yang Diwajibkan saat Pandemi

Penghapusan syarat asuransi ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung untuk menjelajahi budaya, bentang alam, dan warisan unik Bhutan.


Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

8 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.


Traveling ke Patan, Ini 5 Atraksi Menarik di Sana

30 hari lalu

Patan Durbar Square, Nepal. Unsplash.com/Aaron Santelices
Traveling ke Patan, Ini 5 Atraksi Menarik di Sana

Kalau tertarik mengunjungi Patan di Nepal, setiap sudutnya sangat menarik dieksplorasi dan mengkungkapkan sebuah cerita


Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

34 hari lalu

Komunitas LGBT Thailand berpartisipasi dalam Parade Hari Kebebasan Gay di Bangkok, Thailand, 29 November 2018. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

Parlemen Thailand dengan suara bulat menyetujui rancangan undang-undang yang melegalkan pernikahan sesama jenis


Mengenal Pokhara, Ibu Kota Pariwisata Nepal yang Baru Diresmikan

43 hari lalu

Pokhara, Nepal (Pixabay)
Mengenal Pokhara, Ibu Kota Pariwisata Nepal yang Baru Diresmikan

Pokhara dikenal sebagai pusat wisata Nepal yang terkenal karena keindahan alam, kekayaan budaya, dan beragam kegiatan rekreasi.


Top 3 Dunia: Tenaga Kesehatan Gaza Tak Makan Saat Ramadan, Pesawat Boeing 787 LATAM Jatuh

48 hari lalu

Petugas merawat seorang pria Palestina yang terluka akibat penembakan oleh tentara Israel, di rumah sakit Al Shifa, Gaza, 1 Maret 2024. Tank Israel di Jalur Gaza utara menembaki warga Palestina yang mengantre mendapatkan bantuan makanan pada 29 Februari 2024 lalu. REUTERS/Kosay Al Nemer
Top 3 Dunia: Tenaga Kesehatan Gaza Tak Makan Saat Ramadan, Pesawat Boeing 787 LATAM Jatuh

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 12 Maret 2024 diawali oleh sekitar 2 ribu tenaga kesehatan di Gaza akan memulai puasa hari pertama Ramadan tanpa makan


Pesawat Kargo Militer Rusia Jatuh, 15 Orang Dilaporkan Tewas

49 hari lalu

Pesawat kargo Ilyushin Il-76 dengan kode EW-78849 dari maskapai Belarusia ditembak jatuh di pinggiran Mogadishu, Somalia, pada tanggal 23 Maret 2007, selama Pertempuran Mogadishu. Pesawat itu membawa peralatan perbaikan dan bantuan kemanusiaan. Foto: M Radzi Desa-airliners.net/commons.wikimedia.org
Pesawat Kargo Militer Rusia Jatuh, 15 Orang Dilaporkan Tewas

Laporan awal menunjukkan tidak ada yang selamat setelah pesawat kargo militer Ilyushin Il-76 jatuh di wilayah Ivanovo Rusia.


Pesawat Boeing 787 LATAM Airlines Jatuh di Auckland

49 hari lalu

Ilustrasi pesawat jatuh. aviationcv.com
Pesawat Boeing 787 LATAM Airlines Jatuh di Auckland

Setidaknya 50 orang luka-luka saat pesawat Boeing 787 yang dioperasikan LATAM Airlines jatuh dalam penerbangan dari Sydney menuju Auckland.


Tim SAR Cari Black Box dan FDR Milik Pesawat Smart Aviation yang Jatuh di Kalimantan

50 hari lalu

Kepala Basarnas Tarakan Syahril (kanan) saat memberikan keterangan pers di Tarakan, Senin (11/3/2024) terkait pencarian kotak hitam (black box) dan Flight Data Recorder (FDR) di lokasi jatuhnya pesawat Pilatus PC-6 Porter PK-SNE milik maskapai penerbangan Smart Aviation. ANTARA/HO-Basarnas Tarakan.
Tim SAR Cari Black Box dan FDR Milik Pesawat Smart Aviation yang Jatuh di Kalimantan

Pesawat milik maskapai penerbangan Smart Aviation terjatuh di Kaltara. Tim SAR masih berada di lokasi pesawat jatuh untuk mencari kotak hitam.


Indonesia-Sri Lanka Peringati 50 Tahun Jatuhnya Pesawat Jemaah Haji

52 hari lalu

Suasana saat Duta Besar RI untuk Sri Lanka Dewi Gustina Tobing dan Gubernur Provinsi Tengah Sri Lanka, Lalith U. Gamage saat memperingati 50 tahun jatuhnya pesawat jemaah haji Indonesia di Seven Virgin Hill, Maskeliya, Provinsi Tengah, Sri Lanka, Selasa (5/3/2024). (ANTARA/HO-KBRI Kolombo)
Indonesia-Sri Lanka Peringati 50 Tahun Jatuhnya Pesawat Jemaah Haji

Jatuhnya pesawat DC 08 Martinair di Sri Lanka merenggut nyawa dari seluruh 191 penumpang dan awak kabin asal Indonesia