TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 Dunia pada Jumat, 20 Mei 2022, membahas tentang keinginan Jose Ramos Horta yang baru dilantik sebagai Presiden Timor Leste untuk bergabung dengan ASEAN.
Berita terpopuler lain tentang penunjukan Tajuddin Abdul Rahman sebagai Dubes Malaysia di Jakarta telah memicu kontroversi di negeri Jiran, namun Pemerintah Indonesia tidak akan ikut campur.
Selain itu, masih ada berita tentang kudeta gagal di Yordania yang dipimpin adik tiri Raja Abdullah sendiri.
Presiden Terpilih Ramos-Horta Targetkan Timor Leste Segera Jadi Anggota ASEAN
- José Ramos-Horta resmi terpilih kembali dan menjadi Presiden Ke-5 Timor Leste.
“Sebagai presiden, saya berkomitmen untuk melakukan apa pun demi mempertahankan nilai-nilai yang terkandung di dalam konstitusi, melindungi kebebasan untuk berpikir, kebebasan untuk memegang kepercayaan, untuk berekspresi, dan keberagaman dalam berpendapat,” kata Ramos-Horta dalam pidato pelantikannya seperti dikutip dari Antara, Jumat dini hari 20 Mei 2022 waktu setempat.
Dalam pidato pelantikannya, Ramos-Horta menyampaikan bahwa dirinya tidak hanya merepresentasikan masyarakat yang memberi suara untuk dirinya, tetapi ia menjadi presiden untuk merepresentasikan seluruh masyarakat Timor Leste.
Berita lengkapnya bisa Anda baca di sini
Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Sosok Kontroversi, Kemlu Tak Mau Ikut Campur
Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) memastikan terpilihnya Tajuddin Abdul Rahman sebagai Duta Besar Malaysia untuk Indonesia sudah melalui prosedural yang berlaku, terlepas dari sejumlah kontroversi sosok Tajuddin di Malaysia.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah menekankan pengangkatan itu kewenangan Pemerintah Malaysia.
"Pengangkatan seorang duta besar adalah kewenangan negara terkait melalui proses internal di negara tersebut dan juga di negara yang dituju," kata Faizasyah saat dihubungi Tempo, Kamis, 19 Mei 2022.
Berita lengkapnya bisa Anda baca di sini
Gagal Kudeta, Pangeran Hamzah dalam Tahanan Rumah Atas Perintah Raja Yordania
Raja Abdullah dari Yordania telah menempatkan saudara tirinya Pangeran Hamzah di bawah tahanan rumah, membatasi komunikasi dan pergerakannya.
Seperti dilansir Arab News, dalam sebuah perintah yang diterbitkan pada Kamis, raja mengatakan bahwa dia tidak akan membiarkan siapa pun “menempatkan kepentingan mereka di atas kepentingan bangsa, dan saya tidak akan membiarkan bahkan saudara lelaki saya mengganggu kedamaian bangsa.”
Pihak berwenang di Yordania mengumumkan pada April tahun lalu bahwa mereka telah menggagalkan upaya untuk mengacaukan negara. Dua mantan pejabat dijatuhi hukuman 15 tahun penjara pada Juli lalu setelah mereka dinyatakan bersalah berkonspirasi untuk menggulingkan raja demi Pangeran Hamzah.