TEMPO.CO, Jakarta - Nama Kedutaan Besar Republik Indonesia atau KBRI Kuala Lumpur dicatut sebagai nama sejumlah akun media sosial dengan memasang tulisan KBRI Kuala Lumpur pada grup-grup yang dibuat.
"Akun-akun di medsos tersebut bukan punya Kedutaan Besar RI. Di akun tersebut banyak informasi yang menyesatkan dan percaloan. Ini melanggar aturan karena memakai lambang negara," ujar Dubes RI di Kuala Lumpur Hermono di Kuala Lumpur, Selasa, 10 Mei 2022.
Akun yang ditunjukkan Hermono tersebut di antaranya bernama KBRI Untuk Malaysia yang merupakan private group di Facebook dengan anggota 5.300 orang. Akun tersebut menggunakan latar bendera merah putih dengan gambar Garuda bertuliskan KBRI.
Hermono mengatakan masyarakat perlu diedukasi jangan sampai mempercayai postingan akun abal-abal atau palsu.
"Ikuti akun resmi KBRI atau ormas-ormas yang bisa dipercayai," katanya.
Hermono meminta masyarakat yang menemukan akun-akun palsu yang mengatasnamakan KBRI agar melaporkan kepada dirinya.
"Saya akan meminta untuk menggantinya atau saya minta ditutup," katanya.
Dia mengatakan akun FB palsu tersebut tidak mendidik dan mencelakakan bahkan mungkin mendapat bagian dari calo.
Sementara itu Presidium Aliansi Organisasi Masyarakat Indonesia di Malaysia (AOMI) Lukmanul Hakim mengatakan berdasarkan penelusurannya terdapat delapan grup yang mengatasnamakan KBRI.
"Kita bisa melaporkan ke FB, masuk dalam kategori duplikasi 'real account KBRI Kuala Lumpur'," katanya.
Ketua SBMI Malaysia Ridwan Ismail mengatakan dari dulu akun tersebut sering mengatasnamakan KBRI untuk kepentingan pribadi dan tidak mustahil merupakan penipuan.
ANTARA