TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, Senin, 9 Mei 2022, Rusia merayakan peringatan 77 tahun Hari Kemenangan atas Nazisme dalam Perang Dunia Kedua. Sebagai bagian dari Uni Soviet dulunya, Ukraina yang ikut merasakan kekejaman tentara Adolf Hitler, turut memperingati hari bersejarah itu. Bahkan, Ukraina ibarat “menyempatkan diri” memperingati Hari Kemenangan meski di tengah invasi Rusia.
Tetapi belakangan beberapa pengamat Barat mewanti-wanti mungkin Rusia akan menjadikan Hari Kemenangan tahun ini sebagai titik balik serangan mereka kepada Ukraina. Alih-alih menyebutnya sebagai invasi, Rusia mungkin akan menyatakan perang. Mengutip dari indianexpress.com, setelah sejauh ini bersikeras menyebut serangan terhadap Ukraina sebagai “operasi militer khusus”, kritikus percaya Kremlin dapat secara resmi menyatakan “perang” terhadap Kyiv pada 9 Mei, hari simbolis bagi negara itu.
Sejak Moskow menginvasi Ukraina, Putin membenarkan agenda militer tersebut dengan mengklaim bahwa dia “mendenazifikasi” negara tersebut. Putin telah berulang kali menggunakan Holocaust, Perang Dunia Kedua dan Nazisme untuk melegitimasi serangan Rusia ke Ukraina. Tetapi banyak sejarawan mengkritik presiden Rusia itu karena menyebarkan disinformasi untuk memajukan agenda Kremlin.
Mengutip dari Aljazeera, Hari Kemenangan ini, yang menandai peringatan 77 tahun kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, dipandang oleh beberapa pengamat sebagai alat propaganda untuk pemerintahan Presiden Vladimir Putin. Putin diklaim memanfaatkan sejarah untuk invasi berkelanjutannya ke Ukraina.
“Kemenangan dalam Perang Dunia II menjadi mitos yang menentukan dalam kehidupan Soviet pasca-perang, bahkan melampaui Revolusi dalam arti pentingnya,” kata profesor sejarah Rusia di University of Miami, Stephen Norris.
Saat Hari Kemenangan, beberapa pengamat percaya bahwa petinggi, yang frustrasi karena kurangnya kemajuan dalam menaklukkan Ukraina, akan menyerukan dorongan, dan Putin akan menyatakan perang total. Menurut Norris, Putin dan para penasihatnya tentu memperhatikan peringatan sejarah dan suka menggunakannya untuk memperkuat kekuasaan mereka.
Mengingat betapa pentingnya Hari Kemenangan bagi Vladimir Putin dan Putinisme, sulit untuk membayangkan bahwa pemerintahnya tidak akan mencoba menggunakannya untuk tujuan tertentu. “Sulit untuk melihat segala jenis kemenangan diumumkan. Sebaliknya, ketakutan saya adalah bahwa Putin akan menggunakan hari libur untuk mengumumkan serangan baru dan fase baru perang,” kata Norris, dikutip dari Alzajeera.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca: Hari ini Ukraina dan Rusia Sama-sama Peringati Hari Kemenangan dari Nazi Jerman
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.